Berita

Politik

Keluarga Tulang Punggung Industri 4.0

SELASA, 27 NOVEMBER 2018 | 01:54 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Keluarga merupakan tulang punggung industri 4.0. Maka dari itu, menjadi penting bagi pemerintah, swasta dan masyarakat memposisikan pembangunan keluarga sebagai pondasi dari pembangunan nasional.

Demikian disampaikan Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan BKKBN, M Yani, dalam acara  Advokasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Melalui Forum Pemimpin Redaksi dengan tema Pengembangan Kebijakan Pembangunan Keluarga di Era Industri 4.0 di Jakarta, Senin (26/11).

Yani mengingatkan pengaruh industri 4.0 terhadap keluarga bisa berdampak langsung maupun tidak langsung. Karena otomatisasi dan digitalisasi melahirkan jenis pekerjaan, etos, nilai dan norma baru yang secara perlahan akan menggeser pola hidup keluarga pada setiap aspek mulai dari urusan rumah tangga hingga mencari nafkah.

"Keluarga era industri 4.0 punya harapan sekaligus ancaman. Teknologi dapat membantu segala urusan rumah tangga sekaligus merusak keharmonisan keluarga," katanya.

Sekarang ini, sebut Yani, membangun keluarga berarti harus siap menghadapi berbagai masalah di dunia nyata maupun di dunia maya. Orang tua muda cukup instal aplikasi parenting untuk  mendapatkan panduan mengurus balita, membeli kebutuhan rumah tinggal online, bisa cari pendapatan tambahan dengan bisnis online.

"Sisi buruknya, angka percerai tertinggi malah disebabkan oleh aplikasi media sosial, banyak anak kecanduan game online, ibunya terjerat pinjaman online, bapaknya kecanduan judi online, dan akhirnya lansia semakin terasing dari keluarganya sendiri," tutur dia.

Menurut M Yani, Indonesia akan siap menghadapi industri 4.0 jika pembangunan keluarga berhasil. Karena sangat mustahil mewujudkan Making Indonesia 4.0 di tengah keluarga yang rentan, rapuh dan tak berdaya dihadapan kompleksitas teknologi.

"Bagaimanapun usaha lembaga pendidikan, keluarga merupakan rumah utama bagi terciptanya SDM yang berkualitas dan berdaya saing," demikian kata Yani.[dem]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya