Berita

Darmin Nasution/Net

Bisnis

Relaksasi DNI Bakal Memperlebar Defisit Transaksi Berjalan

SENIN, 26 NOVEMBER 2018 | 12:28 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Relaksasi daftar negatif investasi (DNI) yang dikeluarkan pemerintah bukannya akan memperkecil defisit transaksi berjalan, justru bakal semakin memperbesar.

Demikian disampaikan Analis ekonomi dari Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra, Senin (26/11).

“Pada jangka menengah, relaksasi DNI malah berdampak defisit transaksi berjalan semakin besar, karena meningkatnya aliran deviden ke luar negeri," jelas Gede Sandra.


Karenanya, Gede Sandra menyatakan berharap kebijakan tersebut dibatalkan saja.

Sebelumnya Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan relaksasi DNI adalah kebijakan yang harus dilaksanakan mengingat defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) masih melebar saat ini.

Dengan begitu, menurut Darmin,  pemerintah perlu menerbitkan kebijakan yang yang dapat meningkatkan transaksi modal dan finansial, sehingga dapat mengimbangi defisit.

Gede pun menyatakan komponen terbesar defisit dalam transaksi berjalan (current account) adalah defisit dalam transaksi pendapatan primer (primary income) yang mencapai -8 miliar dolar AS. Disusul oleh komponen berikutnya, defisit neraca jasa sebesar -2,2 miliar dolar AS dan defisit neraca  barang -0,4 miliar dolar AS.

“Deviden atau pendapatan atas investasi asing masuk ke dalam komponen transaksi pendapatan primer tersebut, yang defisitnya saat ini adalah penyumbang terbesar dalam CAD," demikian Gede. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya