Berita

Politik

Indonesia Butuh Pemimpin Yang Tidak Plin Plan

MINGGU, 25 NOVEMBER 2018 | 20:45 WIB | LAPORAN:

Kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan plin plan dalam Paket Kebijakan Ekonomi XVI soal jumlah daftar negatif investasi dilihat sebagai bentuk ketidakkonsistenan.

"Wajar saja jika banyak pihak mengkritik sikap plin-plan Jokowi dalam membuat kebijakan karena kebijakan tersebut bukan hanya memberikan peluang kepada asing untuk menguasai sektor usaha. Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah sikap Jokowi sebagai presiden membuat kebijakan inkonsisten, hal itu yang sangat perlu dihindari oleh seorang sekelas kepala negara," tutur pengamat politik Panji Nugraha kepada wartawan, Minggu (25/11).

Dia menjelaskan, negara sebesar Indonesia perlu pemimpin yang konsisten dan mampu mempertanggungjawabkan segala kebijakannya.

"Peristiwa ini justru menjadi preseden buruk setelah satu kali 24 jam kebijakan berubah, justru merupakan blunder," kata Panji.

Menurutnya, jika ke depan Indonesia masih dipimpin kepala negara yang plin plan dan seolah coba-coba dalam memutuskan kebijakan maka akan berakibat pada ketidakpercayaan publik.

"Perubahan kebijakan tersebut menimbulkan pertanyaan bukan hanya untuk rakyat tetapi juga para investor yang akan investasi di Indonesia," ujar Panji.

Menjadi pertanyaan adalah apakah investor mau menginvestasikan sejumlah uangnya jika kebijakan pemerintah Jokowi memberikan ketidakpastian karena investor perlu perlindungan dan jaminan investasi dengan aturan yang pasti dan jelas di saat turbulensi ekonomi menerpa negara-negara berkembang termasuk Indonesia

"Akibat dari hal tersebut sangat wajar jika publik mulai ragu dan menganggap Jokowi tidak siap untuk melanjutkan dua periode karena dinilai tak mampu konsisten memberikan kepastian bagi pelaku usaha," tutup Panji yang juga direktur eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI). [wah]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya