Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Keseringan, Bantahan Jokowi Soal PKI Tidak Mutu

SABTU, 24 NOVEMBER 2018 | 15:47 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal isu PKI yang kerap dikaitkan dengan dirinya saat kunjungan kerja di Lampung, Jumat (23/11). Jokowi masih merasa kesal dengan isu tersebut.

Bahkan, calon presiden petahana itu ingin mencari siapa yang menggulirkan isu tersebut dan ingin menaboknya.

Pihak oposisi menilai penyataan Jokowi tersebut hanya gimmick untuk mengalihkan isu yang lebih besar dan substantif.


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, Jokowi kembali membahas isu PKI karena terbawa perasaan alis baper. Menurutnya, tidak perlu Jokowi nabokin orang terkait isu PKS tersebut.

"Itu cuma baper saja lah Kangmas Joko Widodo. Nih saya jamin ya, Kangmas Joko Widodo itu bukan aktivis PKI, sekali lagi dan bukan keturunan orang PKI," ujar Arief, Sabtu (24/11).

"Jadi jangan lagi Kangmas Joko Widodo terus-terusan ngomong difitnah sebagai aktivis PKI atau keturunan PKI ya Kangmas, karena enggak mutu dan terkesan minta dikasihani masyarakat supaya simpati," lanjutnya.

Apalagi isu PKI yang disebar melalui media sosial itu hanya fitnah karena belum ada buktinya kalau Jokowi aktivis PKI. "Biar saja di medsos difitnah-fitnah, yang pentingkan enggak terbukti," ujar Arief.

Saat ini PKI sebagai organisasi politik tidak ada lagi karena telah dibubarkan sejak puluhan tahun silam. Ajaran komunis juga dilarang penyebarannya di Indonesia. Karena itulah menurutnya isu tersebut tidak relevan jika dihubungkan dengan Jokowi.

Arief menyarankan kepada Jokowi untuk melindungi dan memberikan ruang bagi keluarga yang disebut keturunan PKI yang selama Orde Baru mendapat perlakuan diskriminatif.

"PKI sudah enggak ada lagi partainya dan ajarannya di Indonesia. Karena itu Pak Joko Widodo juga harus bisa memberikan ruang dan perlindungan dong pada keluarga keturunan PKI dan korban kekejaman Orde Baru pada pengucilan keluarga PKI," jelasnya.

"Sebab kasihan mereka banyak yang dimarjinalkan oleh masyarakat dan pemerintah selama ini. Padahal mereka tidak tahu apa-apa dan enggak salah," tutup Arief menambahkan. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya