Berita

Kabakaran di California/Reuters

Dunia

Perubahan Iklim Akan Bebani AS Ratusan Miliar Dolar Tiap Tahun

SABTU, 24 NOVEMBER 2018 | 08:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perubahan iklim sudah melukai ekonomi global Amerika Serikat dan akan menelan biaya ratusan miliar dolar AS setiap tahun pada akhir abad ini, kecuali jika tindakan drastis diambil untuk mengurangi emisi karbon.

"Dengan pertumbuhan berkelanjutan dalam emisi pada tingkat historis, kerugian tahunan di beberapa sektor ekonomi diproyeksikan mencapai ratusan miliar dolar pada akhir abad ini, atau lebih dari produk domestik bruto saat ini (PDB) dari banyak negara bagian AS," begitu bunyi laporan utama pemerintah Amerika Serikat dalam edisi Penilaian Iklim Nasional yang dirilis Jumat (23/11).

"Tanpa upaya mitigasi global dan adaptasi regional yang substansial dan berkelanjutan, perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan kerugian yang terus meningkat terhadap infrastruktur dan properti Amerika dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi selama abad ini," tambahnya seperti dimuat Channel News Asia.

Dampaknya akan meluber ke dalam perdagangan global, mempengaruhi harga impor dan ekspor dan bisnis Amerika Serikat dengan operasi luar negeri dan rantai pasokan.

Laporan yang sama menambahkan, beberapa dampak ini sudah dirasakan di Amerika Serikat. Selain itu, cuaca ekstrem dan peristiwa terkait iklim baru-baru ini sekarang dapat dikaitkan dengan keyakinan yang semakin tinggi terhadap pemanasan global yang disebabkan oleh manusia.

Laporan Penilaian Iklim Nasional Volume II itu disusun oleh lebih dari 300 ilmuwan. Laporan itu disusun atas mandat kongres yang mencakup lebih dari 1.000 halaman.

Laporan yang sama dibuat tahun lalu, namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolaknya.

Semasa kampanye, Trump diketahui menyebut bahwa perubahan iklim adalah hoax. DIa juga menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian iklim Paris 2015, yang ditandatangani oleh lebih dari 190 negara untuk membatasi emisi karbon. [mel]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya