Berita

Foto/Net

Politik

Ketum PBNU: Dewi Sri Harus Dihormati

JUMAT, 23 NOVEMBER 2018 | 16:52 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Potongan video Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siradj beredar di sosial media dan jadi sorotan.

Dalam video itu Said Aqil berbicara dalam sebuah forum, mengulas soal metode dakwah dengan menyinggung pemuliaan dan pemujaan terhadap Dewi Sri.

Dalam mitologi Jawa dan Bali, kisah mengenai Dewi Sri terkait dengan asal mula terciptanya tanaman padi. Dewi Sri adalah dewi pertanian, dewi padi dan sawah, serta dewi kesuburan.


Pemuliaan dan pemujaan terhadap Nyai Pohaci Sanghyang Asri, Dewi Shri, atau Sangiang Serri, nama lain Dewi Sri, berlangsung sejak masa pra-Hindu dan pra-Islam.

Said Aqil duduk di meja pembicara diapit dua orang di sebelah kanan dan satu orang di sebelah kiri. Said Aqil mengenakan batik lengan panjang motif corak hitam.

"Syukuran Dewi Sri, kalau mau panen itu ada dewa yang menjaga tanaman. Perempuan, namanya Dewi Sri. Itu harus diselameti lho, dihormat supaya panenya jadi. Gak Apa-apa yang penting isinya ceramah agama, solawatan, baca Quran, baca Yasin. Bagus kan? Budayanya lestari agamanya jadi kuat," kata Said Aqil.

"Kalau tanpa budaya, jangan harap orang Jawa bisa menerima. Orang Jawa orang keras juga sebenarnya. Kalau dengan kekerasan akan dilawan sampai mati," sambung Said dalam video itu.

Video diupload di Twitter oleh akun @GollumID. Netizen banyak yang mengomentari. Semuanya kecewa dan menyampaikan kecaman.

"Harusny tau sejarah khalifah Umar bin Khatab,, menghapus syirik di sungai Nil," kicau @irwanrixo.

Eko Siwi Jaya menyebut pandangan Said Aqil sesat dan sangat menyesatkan. Pertanyaannya, kenapa membaca Al Quran untuk menghormati dewa dewi? Pandangan demikian membuktikan telah hilangnya keimanan dan keislaman.

"Sangat disayangkan organisasi sebesar NU dikendalikan oleh orang seperti dia," tulisnya di akun @JayaSiwi.[dem]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya