Berita

FGD penguatan sistem IT pemilu/Net

Politik

Infrastruktur Teknologi Informasi KPU Harus Diperkuat

JUMAT, 23 NOVEMBER 2018 | 10:11 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pemilu serentak yaitu Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden yang akan digelar pada April 2019 adalah sejarah pertama kepemiluan Indonesia. Penyelenggara pemilu khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dipastikan akan kerja keras untuk mensukseskan dua agenda nasional itu.

Terlebih soal keamanan transaksi elektronik sebagai salah satu syarat mutlak agar proses perhitungan surat suara bisa berjalan dengan baik.

Terkait dengan hal itu, Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza mengingatkan bahwa potensi serangan siber masih besar terjadi. Bahkan dalam beberapa kasus yang telah berlangsung, upaya penetration test (pentest) dan cyber attact pernah dialamatkan ke sistem KPU.


"Serangan siber ke situs KPU beberapa waktu lalu itu berasal dari dalam dan luar negeri," kata Izza dalam FGD bertemakan "Penguatan Sistem IT Pemilu dalam rangka Menjaga Keamanan Data Pemilu Tahun 2019" yang digelar oleh Komite Mahasiswa dan Pemuda Pemantau Pemilu di Gedung Joeang 1945, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis kemarin (22/11).

Izzul menjelaskan, potensi serangan akan sangat mudah terjadi lantaran jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) jauh lebih banyak dari pemilu sebelumnya. Apalagi proses input data KPU masih berada di satu server yang sama.

"Apalagi sekarang pemilu kita membengkak, seperti jumlah TPS yang sampai 800 ribu jumlahnya," tuturnya.

Maka dari itu, sistem keamanan di dalam infrastruktur teknologi informasi milik KPU tersebut harus diperkuat sedemikian rupa. Tujuannya jelas untuk meminimalisir serangan siber yang sangat berpotensi dialami oleh lembaga penyelenggara pemilu tersebut dan membuat kinerja KPU terganggu, baik terkena take-down hingga parsing dan manipulasi data.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Bidang Media, Komunikasi dan Informasi PP GMKI, Benardo Sinambela. Dia mengatakan bahwa negara dalam hal ini KPU bisa memberdayakan potensi besar generasi muda Indonesia yang mahir terhadap keamanan sistem informasi tersebut.

"Para pemuda yang mengerti IT dan siber harus direkrut oleh KPU, dan kaum muda jangan diprovokasi oleh info-info yang belum tentu benar," pungkasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya