Berita

Prabowo Subianto/net

Politik

Pengamat Australia: Soal Pemindahan Kedubes, Prabowo Jauh Lebih Moderat

KAMIS, 22 NOVEMBER 2018 | 18:28 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tidak ada yang mengejutkan dari sikap calon presiden Prabowo Subianto tentang rencana Australia memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Bagi Prabowo, Indonesia harus menghormati rencana Australia untuk memindahkan kedutaannya. Itu dikatakannya saat menghadiri Indonesia Economic Forum di Jakarta, Rabu kemarin (21/11).

"Mengenai pemindahan kedutaan, saya belum membaca tentang keputusan final Australia untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Sebagai pendukung Palestina, kami tentu punya pendapat sendiri. Tapi Australia juga negara merdeka dan berdaulat jadi kami harus menghormati kedaulatan mereka," ujar Prabowo.

Isu pemindahan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem menjadi sumber ketegangan antara Canberra dan Jakarta beberapa waktu terakhir. Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengkritik rencana itu dan sudah menyatakan pendapat Indonesia baik secara publik maupun pribadi kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, dan beberapa tokoh senior di pemerintahan Australia.

Isu pemindahan Kedubes Australia di Israel juga dianggap menghambat realisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Mengapa Prabowo berbeda sikap dalam isu sensitif ini?

Analis ekonomi politik Asia Tenggara dari Lowy Institute di Australia, Matthew Busch, mengatakan kepada Fairfax Media bahwa dia "tidak terlalu terkejut" oleh pernyataan Prabowo.

Ia anggap wajar bila Prabowo mengambil garis yang sangat berbeda dengan Presiden Jokowi. Komentar-komentar Prabowo sangat penting karena dia adalah lawan Jokowi dalam pemilihan presiden April 2019.

"Dari perspektif kebijakan luar negeri, telah membuatnya sangat jelas bahwa meskipun dia memiliki pendapat yang kuat tentang kedaulatan Indonesia, ketika berbicara kebijakan luar negeri, dia mengambil garis yang jauh lebih moderat," kata Busch dikutip dari The Sydney Morning Herald, hari ini.

Menurut dia, jargon anti-investasi asing dan retorika proteksionis Prabowo tidak berlaku pada sikapnya mengenai kebijakan luar negeri negara lain.

Namun, Busch mengatakan bahwa Prabowo sebagai kandidat presiden bisa saja berkampanye melawan perjanjian perdagangan bebas antara Australia dan Indonesia.

PM Morrison sendiri telah mengatakan keputusan akhir memindahkan kedutaan akan diambil pada akhir tahun ini. [ald]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya