Berita

Gambar tangkapan udara suku Sentinel/Reuters

Dunia

Misionaris AS Dibunuh Suku Terpencil Di Samudera Hindia

KAMIS, 22 NOVEMBER 2018 | 09:33 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seorang petualang Amerika Serikat yang juga adalah misionaris Kristen dibunuh dan dikubur oleh suku pemburu-pengumpul di sebuah pulau terpencil di Samudera Hindia pekan ini.

Dia adalah John Allen Chau berusia 26 tahun. Dia dibunuh oleh suku pedalaman di sebuah pulau kecil bernama Pulauan Sentinel Utara, yang merupakan rumah bagi suku pra-Neolithic terakhir di dunia.

"Sebuah kasus pembunuhan telah didaftarkan terhadap orang yang tidak dikenal," kata Direktur jenderal polisi di Andaman dan Nicobar, Dependra Pathak seperti dimuat Reuters (Rabu, 21/11).


Dia menambahkan, Chau datang ke pulau itu dengan menumpang perahu nelayan lokal.

Pathak mengatakan bahwa nelayan yang mengangkut Chau secara ilegal ke pulau seluas 60 mil persegi itu telah ditangkap dengan tuduhan terpisah.

Diduga, Chau dibunuh oleh anggota komunitas Sentinel menggunakan busur dan panah.

Di akun sosial medianya, Chau menyebut dirinya sebagai petualang dan penjelajah. Dia pernah menulis di blognya bahwa apa yang dia anggap sebagai puncak daftar petualangannya adalah kembali ke Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.

Berdasarkan posting media sosialnya, Chau tampaknya telah mengunjungi India beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Dia menjelajah dan menyebarkan agama di banyak bagian India selatan.

"Kami baru-baru belajar dari laporan yang belum dikonfirmasi bahwa John Allen Chau dilaporkan tewas di India saat menjangkau anggota Suku Sentinel di Kepulauan Andaman," kata anggota keluarga Chau dalam posting di halaman Instagram-nya.

Mengutip Wikipedia, Pulau Sentinel Utara adalah sebuah pulau yang ada di gugusan Kepulauan Andaman di Teluk Benggala. Sebagian besar pulau ini diliputi oleh hutan. Pulau ini dikelilingi oleh terumbu karang serta tidak memiliki pelabuhan alam.

Pulau Sentinel Utara dihuni oleh sekelompok masyarakat primitif yang disebut sebagai Suku Sentinel. Populasi mereka saat ini diperkirakan berkisar antara 50 sampai 400 orang.

Orang-orang Sentinel ini menghindari setiap hubungan dengan orang lain di luar kelompok mereka. Keberadaan mereka disebutkan sebagai orang-orang yang hingga saat ini tetap menolak bersentuhan dengan peradaban modern.

Pulau itu secara resmi merupakan milik distrik administratif Andaman Selatan, bagian dari wilayah persatuan India di Kepulauan Andaman dan Nikobar. Namun dalam prakteknya, pihak berwenang India mengakui keinginan penduduk pulau untuk dibiarkan sendiri dan membatasi peran mereka untuk pemantauan jarak jauh.

Karena itulah, India tidak bisa menuntut mereka karena membunuh orang-orang non-Sentinel. Pulau ini berlaku sebagai wilayah kedaulatan di bawah perlindungan India. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya