Berita

Anas Yusuf/Net

Politik

Anas Yusuf Layak Jadi Pimpinan KPK Periode 2019-2023

RABU, 21 NOVEMBER 2018 | 17:24 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Anas Yusuf digadang-gadang menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Dibutuhkan sosok bernyali macan dan memiliki jaringan kepolisian internasional untuk memimpin KPK.

Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98), Willy Prakarsa menyakini, jika komisi antirasuah dikomandoi mantan Wakabareskrim itu, maka keberlangsungan pemberantasan korupsi di Indonesia akan jauh lebih baik.

"Prestasi KPK saat ini sudah cukup baik, namun jika Pak Anas Yusuf berkenan menakhodai KPK itu, dengan jaringan interpolnya yang sangat luas, diyakini bakal membuat penjahat krah putih gemetaran," kata Willy dalam keterangannya, Rabu (21/11).


Anas Yusuf yang juga mantan Gubernur Akpol dan dua kali Kapolda cukup fenomenal, banyak miliki jaringan dengan kepolisian dari luar negeri. Willy berharap semoga dukungan terhadap Anas Yusuf terus mengalir.

Melihat sepak terjang, prestasi dan karakter Anas Yusuf yang humanis, murah senyum serta agamis, pelaku korupsi bakal dibuat tidak berkutik dan terpidana akan betul-betul dimiskinkan.

"Saya atas nama Jari 98 meminta dan berharap kesedian beliau untuk tampil kembali dalam ranah pemberantasan korupsi. Pak Anas Yusuf layak mendapatkan giliran untuk menempati posisi menggantikan Agus Rahardjo," sebut Willy.

Sementara itu, tokoh Polri yang kini menjabat sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Irjen Pol (Purn) Ronny F. Sompie juga ikut mendukung Anas Yusuf untuk masuk di bursa calon pimpinan KPK. Sosok Anas Jusuf dinilai sangat pantas untuk menjadi salah satu pimpinan KPK.

"Pertimbangannya adalah reputasi, pengalaman dan intuisi dalam bidang penegakan hukum sudah dimiliki oleh Pak Anas Jusuf sebagai mantan Wakabareskrim Polri dan dua kali jadi Kapolda serta terakhir sebagai Gubernur Akpol sebelum menjadi Tenaga Pengajar di Lemhanas. Ditambah lagi, dengan pengalamannya di kancah internasional," tutur Ronny Sompie. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya