Berita

Sisca Dewi/Net

Politik

Laskar Hati Nurani Apresiasi Pemecatan Sisca Dewi

SELASA, 20 NOVEMBER 2018 | 15:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Laskar Hati Nurani menilai pedangdut Sisca Dewi tidak pantas menjadi calon legislatif Partai Hanura karena memiliki rekam jejak yang tidak baik. Jika dipertahankan dikhawatirkan memberikan dampak buruk bagi partai yang didirikan Wiranto tersebut.

"Pedangdut yang kini bermasalah hingga meja hijau itu memiliki rekam yang kurang baik dan melekat dengan citra 'pelakor' (perebut lelaki orang), yang nantinya malah akan membuat buruk citra partai," kata pimpinan Laskar Hati Nurani, Ahmad Latupono di Jakarta, Selasa (20/11).

Senin kemarin, massa Laskar Hati Nurani menggerudug kantor DPP Partai Hanura di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menuntut pemecatan Sisca.

Menanggapi aksi tersebut seperti disampaikan Ahmad, Ketua DPP Partai Hanura, Berni Tamara mengaku senang dengan kepedulian para kader seklaigus menyatakan partai telah memecat Sisca Dewi.

"Untuk diketahui, tuntutan teman-teman sudah ditindaklanjuti oleh Partai Hanura dengan SK Pemecatan Saudari Sisca Dewi sejak 30 Juli 2018," ujar Berni dalam keterangan tertulis.

Selanjutnya, Berni Tamara menyerahkan SK pemecatan Sisca Dewi kepada perwakilan massa.

Laskar Hati Nurani mengapresiasi pemecatan Sisca Dewi yang sudah menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik, pemerasan, dan perbuatan tidak menyenangkan. Dia dilaporkan pria berinisial BS yang juga disebut-sebut sebagai korban.

Ahmad juga menyoroti permasalahan Sisca yang kini disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia menduga ulah Sisca adalah hukuman karma dari para ibu yang terzalimi.

Di beberapa berita disebutkan Sisca Dewi adalah seorang pelakor yang korbannya sudah banyak, mulai dari artis, politisi hingga pejabat. Modus yang digunakan adalah menakut-nakuti korban dengan menyebarkan foto dan video hasil rekayasa di media sosial.

Pada Rabu besok (21/11), sidang lanjutan kasus pemerasan Sisca Dewi akan kembali digelar di PN Jakarta Selatan. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya