Berita

Prabowo-Sandi/Net

Politik

Gerindra Enak, Demokrat Cs Harus Bertarung Dua Kali

SELASA, 20 NOVEMBER 2018 | 11:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak pernah memaksa ketua umum partai politik koalisi saat dua kali mencalonkan diri sebagai presiden 2004 dan 2019 adalah isyarat bahwa SBY tidak mau dipaksa untuk mengkampanyekan Prabowo-Sandi.

Demikian dikatakan pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra saat dihubungi redaksi, Selasa (20/11).

Apalagi, Pemilu tahun depan akan digelar serentak. Artinya, parpol bertarung dua kali di medan perang yang sama. Yaitu, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presdien.


Pada Pemilu serentak yang diuntungkan adalah parpol yang mengusung kadernya sebagai capres atau cawapres. Konteks saat ini, yang diuntungkan adalah, PDIP (Joko Widodo) dan Partai Gerindra (Prabowo Subianto).

Gerindra semakin mendapatkan efek ekor jas (coattail effect) karena Sandiaga Uno adalah kader Gerindra meskipun di awal pencapresan sudah mengundurkan diri.

"Gerindra kan enak, belum lagi ketua tim koalisi dari Gerindra (Djoko Santoso)," ujar Iwel.

Baca: SBY Fokus Pileg Karena Koalisi Pilpres Kawin Paksa

Lalu bagaimana dengan Partai Demokrat, PAN, PKS dan Partai Berkarya yang menjadi bagian kolisi Prabowo-Sandi. Menurut Iwel, karena Pemilu serentak lah yang membuat Demokrat Cs lebih memikirkan partainya ketimbang Pilpres.

"Dan ini menunjukkan bahwa komunikasi politik di koalisi ini masih belum lancar, masih asyik jalan-jalan sendiri aja. Ya itu karena kawin paksa tadi," tutupnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya