Berita

Foto bersama pasca KTT APEC/AFP

Bisnis

Pertama Dalam Sejarah, KTT APEC Berakhir Tanpa Kesepakatan

SENIN, 19 NOVEMBER 2018 | 08:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pertemuan tahunan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) biasanya berakhir dengan foto dan komunike bersama.

Namun ada hal yang berbeda dalam KTT APEC tahun ini yang digelar di Papua Nugini. Meski ada sesi foto bersama, di akhir KTT APEC pada Minggu (18/11) kemarin, tidak ada komunike bersama yang disepakati.

Kepastian itu disampaikan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ketika melangkah ke panggung dan mengumumkan kepada wartawan.


"Saya tidak berpikir akan datang sebagai kejutan besar bahwa ada visi yang berbeda pada elemen-elemen tertentu mengenai perdagangan," katanya.

"Mereka mencegah ada konsensus pada dokumen komunike, jadi akan ada pernyataan ketua," lanjutnya.

Penyebabnya tidak lain karena ketegangan serta perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mewarnai seluruh KTT.

Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun sejarahnya, di mana 21 anggota APEC gagal mencapai kesepakatan di akhir pertemuan mereka.

CNN mengutip sebuah sumber membuat kabar bahwa semua pemimpin APEC pada pertemuan tahunan itu sepakat mengenai komunike, kecuali Tiongkok. Namun kabar ini belum terkonfirmasi resmi.

Sumber pejabat Amerika Serikat anonim menyebut bahwa Tiongkok mungkin khawatir tentang garis spesifik praktik perdagangan yang tidak adil.

Pejabat itu mengatakan garis yang paling bermasalah bagi Tiongkok adalah, "Kami setuju untuk memerangi proteksionisme, termasuk semua praktik perdagangan yang tidak adil."

Perang dagang yang saat ini tengah berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat merupakan hal yang menjadi sorotan utama dalam pidato oleh Presiden China Xi Jinping dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pada hari Sabtu (17/11) pekan lalu.[wid]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya