Berita

Jamal Khashoggi/Net

Dunia

Bola Panas Kematian Khashoggi Kini Menggelinding Ke Washington DC

SABTU, 17 NOVEMBER 2018 | 19:40 WIB | OLEH: DR. MUHAMMAD NAJIB

PEMBUNUHAN wartawan senior berkebangsaan Saudi Arabia yang bermukim di Amerika dan dibunuh di Konsulat Saudi Arabia di Istanbul, ternyata menjadi bola panas yang liar.

Semula bola panas ini menggelinding di sekitar Putra Mahkota dan pemimpin de facto Muhammad bin Salman (MBS) di ibukota Riyadh. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terus-menerus mengeluarkan bukti baru yang meyakinkan, sehingga membuat para pejabat Saudi Arabia terpojok dan tak bisa mengelak. Walaupun tanpa menyebut nama, Erdogan nampak jelas mengarahkan telunjuknya ke MBS.

Presiden Donald Trump dan keluarganya yang memiki hubungan dekat dengan MBS terus berusaha untuk melindunginya. Upaya terbarunya adalah permintaan penguasa Gedung Putih ini ke para pejabat AS, khususnya Departemen Kehakiman dan FBI untuk menemukan landasan yuridis untuk mengekstradisi ulama sepuh asal Turki Fethullah Gulen.


Gulen yang bermukim di Amerika sejak 1999, berkali-kali diminta Pemerintah Turki untuk diekstradisi ke negara asalnya, disertai tuduhan mendalangi kudeta tahun 2016. Sementara ini permintaan tersebut ditolak pemerintah Amerika, karena tidak dilengkapi dengan bukti meyakinkan.

Trump tentu berharap dikabulkannya permintaan Erdogan ini, akan membuat Turki mengurangi atau menghentikan sama sekali tekanan politiknya terhadap MBS.

Akan tetapi sebelum Trump sempat menendang bola panas kematian Khashoggi ke Ankara, CIA membocorkan kesimpulannya berdasarkan berbagai data intellejen yang dihimpunnya kepada publik melalui media Washington Post. Menurut CIA, dalang dari pembunuhan Khassoghi tidak lain dari MBS sendiri.

Apa yang dilakukan CIA dapat dilihat sebagai langkah aborsi yang mengakibatkan rencana Trump mengekstradisi Gulen jadi berantakan. Kini bila panas kematian Khashoggi menggelinding ke Washington DC. Apalagi Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat Mike Pence sudah angkat bicara, dengan menyatakan bahwa AS akan meminta pertanggungjawaban para pembunuh Khashoggi.

Pernyataan Pence ini dapat dibaca, di satu sisi diarahkan ke penguasa Saudi Arabia sehingga membuat singgasana putra mahkota MBS yang sudah rapuh semakin goyah. Akan tetapi di sisi lain, ia menunjukkan ke publik khususnya warga AS bahwa posisinya berbeda dengan Trump.

Perbedaan sikap politik Trump dengan berbagai lembaga di tubuh pemerintahan Amerika sudah berulangkali terjadi, bahkan tidak jarang berujung dengan pemecatan para pejabatnya, sebagaimana dialami Menlu Rex Tillerson, Jaksa Agung Sally Yates, dan Direktur FBI James Comey.

Kini kita menanti bagaimana Trump mengelola bola panas ini, dan kemana akan diarahkannya. Semua ini tentu akan ikut mempengaruhi dimana, kapan, dan bagaimana kasus kematian Khashoggi akan berujung. Jika salah mengolahnya, bukan mustahil kaki Trump sendiri yang akan terbakar. [***]

Penulis adalah Direktur Eksekutif Center for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC)

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya