PADA hari Senin 12 November 2018, sang Batara Komik yang semula bernama Stanley Fieber kemudian tersohor sebagai Stan Lee meninggalkan dunia fana di Cedars Sinai Medical Center, Los Angeles, Amerika Serikat.
Legendaris
Di samping Rene Goscigny, Stan Lee merupakan tokoh penggubah tokoh dan kisah komik yang paling saya kagumi. Jika Rene Goscinny bersama Albert Uderzo menokohkan Asterix maka Stan Lee bersama Jack Kirby menokohkan para superhero yang membuat penerbit komik Marvel menjadi legendaris mengungguli DC yang terlebih dahulu menokohkan Superman.
Dengan dukungan daya kreatifitas luar biasa inovatif serta komunikatif dengan kaum muda, Stan Lee sendiri merupakan tokoh superhero paling populer di khasanah industri komik yang bahkan kini juga berjaya di industri perfilman.
MarvelStan Lee mulai berkarya di Marvel Comics pada tahun 1960 dengan mengciptakan tokoh Fantastic Four yang cerewet dan kerap enggan menjadi superhero yang menjadikan tahun 1970-an dalam sejarah komik dunia disebut sebagai Silver Age of Comics.
Secara luar biasa produktif dan kreatif, dalam seminggu Stan Lee mampu menggubah belasan kisah yang menghadirkan para tokoh superhero superlegendaris seperti Spider-Man, Hulk, X-Men, Thor, Daredevil, Captain America, Doctor Strange, Iron Man, The Avengers yang semuanya kemudian juga menjadi tokoh film luar biasa laris-manis diperjual-belikan.
Pada tahun 1972, Stan Lee ke luar dari Marvel Comics namun tetap mempertahankan jabatan sebagai chairman emeritus di lembaga perusahaan komik tersuper di planet bumi jaman now.
Kebudayaan DuniaStan Lee juga aktif berperan sebagai duta besar komik dengan melakukan kuliah keliling di berbagai perguruan tinggi dan wawancara televisi di samping tampil cameo di film-film superhero Marvel.
Sampai akhir hayatnya, Stan Lee yang dilahirkan di keluarga imigran Yahudi di New York City senantiasa berusaha aktif dan kreatif berkarya di dunia animasi, televisi dan perfilman.
Berkat perjuangan Stan Lee, harkat dan martabat komik terangkat dari produk industri hiburan menjadi mahakarya seni sastra yang tidak terpisahkan dari kebudayaan dunia abad XXI.
Pada hakikatnya nama Stan Lee --- bersama Rene Goscinny ---- layak terabadikan dengan goresan tinta emas di lembaran sejarah kesusasteraan dunia bersanding dengan Cervantes, Shakespeare, Goethe, Hugo, Steinbeck, Kawabata, Jin Yong, Pramoedya dan para pujangga lain-lainnya.
Penulis adalah pembelajar kebudayaan dunia