Berita

Lion Air Boeing 737 MAX 8/net

Dunia

Fitur Canggih Di 737 MAX 8 Penyebab Jatuhnya Lion Air?

SELASA, 13 NOVEMBER 2018 | 19:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Perusahaan Boeing diduga menahan informasi tentang potensi bahaya dari fitur kontrol penerbangan terbaru pada model pesawat 737 MAX 8 dan MAX 9.

Hal itulah yang dicurigai sebagai faktor penyebab kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610, pada 29 Oktober lalu.

Kabar ini diberitakan situs media Quartz dan The Wall Street Journal (WSJ) berdasar pengakuan pakar keamanan yang terlibat dalam penyelidikan, serta pejabat Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat.

WSJ menyebutkan, sistem pencegahan otomatis pada model Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 bertujuan membantu pilot menghindari kesalahan menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi. Namun, dalam kondisi tertentu, fitur itu justru dapat mendorong pesawat turun secara tidak terduga dan sangat cepat.

Dikutip dari Quartz, para penyelidik kecelakaan tersebut di Indonesia kini memusatkan penyelidikannya pada peran fitur baru tersebut untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan Lion Air JT610.

WSJ mengutip para sumbernya di FAA, kalangan pilot maskapai AS dan regulator maskapai penerbangan, yang mengatakan bahwa fitur baru itu tidak dipublikasikan secara memadai.

Sementara, dalam keterangan resminya, Boeing menjamin keamanan 737 MAX dan berjanji untuk mengambil langkah untuk memahami semua aspek dari kecelakaan Lion Air dalam koordinasi yang intensif dengan penyelidik dan regulator. Boeing juga menegaskan, faktor keselamatan tetap menjadi prioritas utama dan nilai terpenting.

Seminggu yang lalu, Boeing mengeluarkan pernyataan tertulis yang menjelaskan operator penerbangan tentang prosedur untuk menangani data sensor sudut yang salah. Sedangkan FAA, pada hari yang sama, memerintahkan para maskapai untuk memperbarui manual pelatihan mereka dengan informasi tentang fitur baru di MAX 8 dan 9. Para pilot di AS mengakui bahwa informasi tersebut membuat mereka sadar bahwa mereka belum diberitahu dan dilatih tentang fitur tersebut.

Quartz
melaporkan, Boeing telah menangani 4.800 pemesanan untuk pesawat MAX-nya secara global. Para pemesan adalah operator penerbangan jarak pendek. Model MAX memiliki keunggulan efisiensi bahan bakar dan kapasitas penumpang yang lebih besar dibandingkan dengan 737 sebelumnya.

737 MAX 8 pertama dikirimkan pada Mei tahun lalu ke Malindo Air, anak perusahaan Lion Air Group, dan dioperasikan pada bulan yang sama. Sedangkan MAX 9 pertama kali sudah dikirim ke lebih dari 200 perusahaan penerbangan sejak awal tahun sampai September 2018. [ald]

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya