Berita

Surya Makmur Nasution/Net

Politik

Dicari, Pahlawan Milenial Untuk Demokrasi

SELASA, 13 NOVEMBER 2018 | 09:23 WIB

TAFSIR tentang siapa yang layak dijadikan sebagai Pahlawan saat sekarang ini, agaknya perlu dilakukan re-interpretasi. Siapa saja, semua anak-anak bangsa, berhak untuk mendapatkan gelar tersebut, tak terkecuali bagi generasi muda, anak milenial.

Kenapa generasi milenial yang usianya masih seumur jagung, bisa jadi pahlawan?

Tentu bisa. Hanya saja, gelar pahlawannya, bukanlah seperti yang diselenggarakan pemerintah, dengan segala persyaratan yang banyak dan super ketat. Bahkan, tak perlu hadir ke Istana untuk menerima penghargaan.


Pahlawan milenial yang ingin dicari adalah sosok anak muda yang punya kreatifitas untuk peduli dan concern menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan Indonesia. Mulai dari memajuan ilmu pengetahuan, kemajuan ekonomi, dan kemajuan demokrasi.

Loh, kok ada pahlawan generasi milenial untuk demokrasi? Bukankah selama ini generasi milenial lebih akrab dan cenderung kepada hal-hal bersifat pragmatis dan alergi kepada politik ?

Sebentar dulu, Mas Bro. Jangan remehkan generasi milenial. Bukankah realitasnya, banyak generasi milenial menjadi pemain baru, start up, eterpreneur di berbagai usaha, termasuk industri kreatif.

Menciptakan berbagai aplikasi lewat google atau appstore, untuk berbagai kemudahan untuk berbelanja, menciptakan game, edu games,  traveling, dan lain-lain.

Lalu, di mana generasi milenial dapat menciptakan demokrasi yang sehat, bersih, jujur dan adil?

Sebagaimana posting tulisan terdahulu (memperingati Hari Pahlawan 28 Oktober 2018), generasi milenial ( berusia 17 sampai 35 tahun) begitu besar jumlahnya pada Pemilu 2019 mendatang.

Kalangan milenial menjadi perhatian karena jumlahnya yg signifikan pada Pemilu 2019 mendatang. Dari 185 juta pemilih terdapat 40 persen pemilih milenial. Posisinya sungguh seksi dan menarik perhatian.

Lalu, apa yang diciptakan untuk demokrasi? Generasi milenial dapat membuat sebuah games, yang dapat memberi pendidikan politik  bagi warga. Games yang diciptakan berupa aplikasi edu demokrasi sesuai dengan cara dan selera anak milenial.

Melalui aplikasi games, edu demokrasi, anak-anak milenial mengetahui dan memahami bahwa mereka tidak a-politis. Generasi milenial menyadari bahwa mereka sedang dibidik oleh partai politik dan politsi untuk meraih dukungan suara elektoralnya.

Di sinilah letak penting dan perlunya diciptakan generasi milenial berupa aplikasi games edu demokrasi, dan bila perlu dikerjasamakan dengan KPU atau Bawaslu. Isinya adalah  sebuah games edu demokrasi yang bisa mendeteksi praktek curang, menjaga validitas suara yang masuk, dan praktek money politics,  transaksional dalam Pemilu mendatang.

Jika ditanya kepada saya, apakah itu bisa, saya berharap, bisa. Oleh karena itulah, dicari generasi milenial untuk menjadi pahlawan demokrasi. [***]


H Surya Makmur Nasution
Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau
Daerah Pemilihan Kota Batam


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya