Berita

Foto: Dok

Politik

Kanalisasi Cebong Vs Kampret Merusak Demokrasi

SELASA, 13 NOVEMBER 2018 | 08:47 WIB | LAPORAN:

Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, masyarakat seolah diklasifikasikan ke dalam dua kelompok pendukung masing-masing pasangan calon Presiden-Wakil Presiden, yang kini viral dikenal sebagai Kelompok Cebong versus Kelompok Kampret.

Kanalisasi ini sangat berbahaya dan merusak demokrasi di Tanah Air. Karena itu, pemuda dan mahasiswa yang sering dikenal sebagai motor perubahan diminta untuk tetap bergerak dan berpikir kritis terhadap situasi nasional dan perpolitikan di Tanah Air.

Eksponen aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Muhibbudin Ahmad menyampaikan, mahasiswa harus tetap berpikir dan bergerak kritis terhadap situasi yang sudah kurang rasional menuju Pilpres 2019. Dunia media sosial, media massa serta percakapan publik sudah dijadikan bagai medan laga pertempuran dua kelompok irasional, antara kelompok cebong versus kelompok kampret.


"Nalar kritis itu adalah kemewahan mahasiswa. Kalau kemewahan aktivis itu sudah hilang, ya kita cuma ikut-ikutan mereka, jadi seperti penguasa. Saya melihat bahwa eskalasi gerakan mahasiswa tidak ada, keliatannya sepi-sepi saja," tutur Muhibbudin Asaat bicara dalam diskusi publik bertema “Platform Gerakan Mahasiswa Dalam Situasi Ekonomi-Politik Nasional” yang digelar Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) di Studio Sang Akar, Jalan Tebet Dalam 1, Jakarta Selatan.

Muhibbudin yang kini menjadi staf ahli di Bappenas itu melanjutkan, jika merujuk pada pemberitaan di media-media tentang pencapaian pemerintah, masyarakat bisa tertipu.

"Karena yang ditampilkan adalah yang baik-baik saja. Datanya betul, tapi framing-nya beda," ujarnya.

Dia mencontohkan, untuk persoalan keuangan, dari segi moneter misalnya, Indonesia sungguh mengalami defisit yang luar biasa.

"Kita enggak usah menyebut rupiah sampai berapa. Angka rupiah itu sudah menyentuh level psikologis. Neraca perdagangan kita itu defisit besar, produksi kita lemah tapi kita impor besar-besaran. Ekspor kita ya begini-begini aja. Makanya kondisi defisit neraca perdagangan semakin lebar itu membantu melemahkan rupiah," ujarnya.

Dia mengemukakan, untuk pos belanja subsidi saja banyak yang dikurangi. Subsidi banyak dialihkan ke belanja infrastruktur.

“Makanya juga kenapa banyak pajak itu naik, itu misalnya dari sisi fiskal. Banyak sebetulnya yang bisa dikritisi dari pemerintahan Jokowi, namun hal-hal ini tidak di-capture oleh mahasiswa. Kalaupun di capture, itu terpisah-pisah, jadi pembacaan kita sebagai mahasiswa terhadap pencapaian ekonomi dari rezim Jokowi-JK itu enggak solid," tuturnya.

Diskusi itu juga menghadirkan perwakilan dari Organisasi Mahasiswa, Muh Asrul (Sekjend LMND), Phirman Rezha (Sekjend KAMMI), Tomson S. Silalahi (Sekjend PMKRI), Michael Anggi (Wasekum PP GMKI), Ricardo Loi (DPP GMNI), Yefri (PB HMI).[wid]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya