Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Tingkatkan Perhatian Industri 4.0

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 04:42 WIB | LAPORAN:

Indonesia menggandeng negara-negara di Asia Pasifik untuk memberikan perhatian serius menjelang era revolusi industri 4.0.

Komitmen akan diperkuat dan saling melengkapi melalui pelaksanaan program regional yang strategis dengan membawa kesejahteraan ekonomi bersama.

"Kami percaya bahwa transformasi terhadap industri 4.0 akan membawa kita ke model bisnis baru pada industri manufaktur yang dapat memberi daya saing dan nilai tambah yang lebih tinggi," jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya, Senin (12/11).

Airlangga mengatakan, Konferensi Regional Pembangunan Industri yang digelar Jumat lalu (9/11) bertujuan untuk berbagi kebijakan, pengalaman, teknologi, pengetahuan dan praktik terbaik terkait pengembangan sektor manufaktur dan implementasi industri 4.0.

Konferensi dihadiri perwakilan negara-negara di Asia Pasifik, seperti Bangladesh, Bhutan, Jepang, Kamboja, Korea Utara, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Timor Leste, dan Vietnam.

"Salah satu programnya adalah capacity building. Misalnya, dari negara lain nanti ada yang ikut pelatihan di Indonesia, mereka melihat langsung industri yang menjadi pilot project di dalam Making Indonesia 4.0. Jadi, kita sharing pengalaman dan kebijakan Indonesia tentang penerapan industri 4.0," paparnya.

Menurut Airlangga, untuk mengubah menjadi negara yang kompetitif di era revolusi industri 4.0, diperlukan integrasi konektivitas, teknologi, informasi dan komunikasi. Upaya itu mampu mengarahkan proses industri lebih efisien dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

"Jadi paradigma baru bergeser, yang memposisikan proses manufaktur sebagai hasil dari penggunaan internet yang memungkinkan terjadinya komunikasi antarmesin serta antara manusia dengan mesin secara real time, yang akan menciptakan smart products and smart services," tuturnya.

Ke depan, industri 4.0 juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri kecil dan menengah (IKM).

"Munculnya berbagai digital marketplace dan online services tidak saja menghubungkan IKM dengan pelanggan lokal tetapi juga dengan pasar regional yang jauh lebih besar. Hal ini akan pula membawa pertumbuhan ekonomi yang inklusif," demikian Airlangga. [wah]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya