Berita

Didi Suprijadi/Net

Politik

PGRI: Jokowi Tidak Punya Niat Baik Kepada Guru Honorer

SABTU, 10 NOVEMBER 2018 | 13:39 WIB | LAPORAN:

. Sikap Presiden RI, Joko Widodo yang tidak menerima perwakilan dari puluhan ribu guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana beberapa waktu lalu disesalkan. Jokowi pun dinilai tidak punya niat baik.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Didi Suprijadi mengatakan, padahal para guru hanya meminta pemerintah memberikan kejelasan atas nasib mereka.

"Ini agak dilema juga bagi kami di guru karena sekian banyak guru honorer, sampai tiduran di depan Istana tapi tidak digubris, ada yang jalan kami long marc sampai Istana juga enggak diterima," sesalnya dalam diskusi bertajuk 'Vokasi dan Ironi Pendidikan di Era Milenial' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).


Hadir sebagai salah satu pembicara dalam diskusi tersebut, politisi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon. Kepada anak buah Megawati Soekarnoputri ini, Didi pun berharap agar harapan para guru honorer untuk diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) segera disampaikan ke Jokowi.

"Mudah-mudahan Pak (Effendi) Simbolon akan membuka hati (Jokowi) ini," harapnya sembari menekankan Effendi merupakan seorang politisi dari partai pendukung pemerintah yang selalu membela kepentingan para guru dan guru honorer.

Menurut Didi, dari 1,2 jutaan guru honorer, tidak sedikit yang sudah mengabdi hingga 10, 20 bahkan 30 tahun lamanya.

"Malah tadi pagi ada satu orang guru yang pensiun guru honor, sudah umur 60 tahun gaji terakhirnya Rp 160 ribu per bulan. Coba ironi tidak, di negara yang katanya gemah ripah loh jinawi, ada pekerja dan pekerjaannya itu di instansi pemerintah, Kemendikbud, di sekolah," sesalnya lagi.

Menurut dia, diangkatnya guru honorer menjadi ASN sebenarnya bukanlah karena masalah negara tidak punya uang. Melainkan karena tidak adanya kemauan dari pemerintah sendiri.

"Sebetulnya problemnya mungkin orang tahu. Tapi niatnya (pemeritah) yang tidak ada. Good will-nya itu yang kurang. Sebetulnya kalau niatnya ada, ini kan dari tahun 2005," pungkas Didi. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya