Berita

Ajip Rosyidi/Net

Politik

Ini Alasan Ajip Rosyidi Kembalikan Habibie Award

SABTU, 10 NOVEMBER 2018 | 12:28 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Apa sebenarnya alasan Ajip Rosyidi mengembalikan Habibie Award yang diterimanya pada 2009?

"Saya merasa terhina disejajarkan dengan plagiator sama-sama mendapat Hadiah Habibie," kata Ajip.

Budayawan ini mengaku sudah menulis surat kepada Ketua Yayasan Ketua Yayasan SDM Iptek Habibie Center Wardiman Djojonegoro. Dalam suratnya dia menyampaikan pendapat bahwa ada kekeliruan juri dalam pemberian Habibie Award kepada Prof Nina Lubis.  

"Kalau hadiah kepada wanita ahli sejarah plagiator itu tidak dicabut maka saya akan mengembalikan Hadiah Habibie yang pernah saya terima," kata Ajip sambil menambahkan "Ternyata Ketua Yayasan Ketua Yayasan SDM Iptek Habibie Center menolak pendapat saya," katanya.

Prof Nina Lubis diganjar Habibie Award pada 2015. Ajip menilai Nina bukan sosok yang tepat mendapatkan penghargaan karena telah melakukan berbagai tindakan plagiasi atas buku-buku yang pernah dibuatnya.

Diantaranya buku "Negarawan dari Desa Cinta". Ajip menyebut buku tersebut plagiasi skripsi mahasiswa bimbingan Nina di Universitas Padjajaran, Elly Maryam. Nina melakukan hal sama dalam penulisan bahan tentang KH Nur Ali. Ajip juga menyebut Nina meringkas habis-habisan roman karya Pramoedya tentang Tirto Adhi Soerjo untuk dijadikan tulisannya.

Ajip mengaku telah membuat janji dengan Wardiman Djojonegoro di kantor Yayasan SDM-Iptek. Namun dia terpaksa mengembalikan piagam Habibe Award dengan dititip ke satpam karena Wardiman tidak ada di tempat. Adapun uang dari Habibie Award sudah dikembalikan Ajip dengan mentransfernya ke rekening yayasan tersebut.

"Bagaimana mungkin seorang plagiator mendapat Hadiah Habibie? Hal itu hanya mungkin terjadi karena seorang professor ahli sejarah nasional menjadi anggota juri padahal di lingkungan para ahli sejarah sudah lama beredar isu bahwa ada hubungan khusus antara anggota juri itu dengan si pemenang," tukas Ajip.
[dem]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya