Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Sependapat Dengan Jokowi, Sandi Minta Waspadai Genderuwo Ekonomi

JUMAT, 09 NOVEMBER 2018 | 19:52 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta pemerintah mewaspadai genderuwo ekonomi.

Genderuwo ekonomi rente, genderuwo pangan dan genderuwo yang membuat ekonomi Indonesia lemah dan tidak mandiri.

"Saya tidak ingin berkomentar yang negatif tapi mungkin yang dimaksud pak presiden itu politisi atau politik genderuwo itu yang berkaitan dengan ekonomi rente, mafia ekonomi, mafia pangan atau mafia lainnya. Dan ini menggerogoti ekonomi kita sehingga ekonomi kita lemah, tidak mandiri dan tergantung terhadap faktor eksternal," terangnya kjepada wartawan di Cikupa, Tangerang, Jumat (9/11).


Menurut Sandi, genderuwo ekonomi lah yang selama ini membuat harga-harga melangit dan lapangan kerja semakin sulit didapat. Karena itu, genderuwo ekonomi harus dienyahkan baik sebagai operator ekonomi maupun politisi yang  memberi perlindungan.

"Saya sependapat dengan Pak Jokowi, genderuwo ekonomi ini menjadi musuh bersama. Kita patahkan political genderuwo ekonomi dengan para politisi yang mendukungnya. Ini peringatan dari presiden," jelasnya.

Sandi menambahkan, ciri-ciri genderuwo ekonomi tidak terlihat tetapi menakutkan dan merusak. Genderuwo senang berada di ruang gelap.

"Kita ingin ekonomi yang sehat, transparan, tidak ada ruang gelap. Supaya para genderuwo kabur," katanya.

Untuk itu, lanjut Sandi, dirinya bersama capres Prabowo Subianto fokus pada perbaikan ekonomi Indonesia mulai tahun 2019. Dengan penciptaan dan ketersediaan lapangan kerja serta harga-harga bahan kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung istilah politik genderuwo dalam pidatonya saat membagikan 3000 sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah.

"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan, tidak benar kan. Itu sering saya sampaikan, itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," ujarnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya