Berita

Jokowi/Net

Politik

Politik Genderuwo, Kang Mas Jokowi Baper

JUMAT, 09 NOVEMBER 2018 | 15:07 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir aksi para politisi yang gemar menyebar propaganda menakutkan. Jokowi menyebut cara politisi tersebut sebagai politik genderuwo.

"Waduh Kangmas Joko Widodo baper bilang politik genderuwo. Politik yang katanya menakut-nakuti itu politik apa ya? Dan siapa yang suka nakut-nakuti pake Politik Genderuwo. Justru kalau Kangmas Joko Widodo enggak langsung tunjuk nama dan Politikus yang suka pake politik Genderuwo ,malag Kangmas Joko Widodo yang pake politik Genderuwo dong," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (9/11).

Arief Poyuono menegaskan, sepanjang ia keliling Jawa engak ada masyarakat yang takut, ragu atau khawatir apalagi terjadi perpecahan jelang Pilpres dan Pileg 2019


"Kan selalu ngomong ancaman perpecahan lah,tidak rukun lah kan pihaknya Kangmas Joko Widodo sendiri. Coba buktikan ada enggak konflik di Masyarakat Jelang Pilpres. Sudah ada belum misalnya peristiwa bentrok antar masyarakat Kan engga ada sampai saat ini," sergah Arief.

Jadi ucapan, sambung Arief, politik genderuwo itu sebagai bentuk strategi Joko Widodo untuk menciptakan suasana seakan-akan mencekam di masyarakat jelang Pilpres 2019 yang disebabkan Joko Widodo.

"Masyarakat yang saya tahu gembira ria dan bahagia kok. Enggak banyak tertarik dengan urusan isu-isu perpecahan, politik identitas atau ujaran kebencian, masyarakat cuma mengeluhkan kalau di era Kangmas Joko Widodo sembako mahal, tarif listrik mahal, telur mahal dan susah usaha serta cari kerja. Jadi Kangmas Joko Widodo jangan baper dan bikin hoax di Masyarakat dong sampai bilang politik genderuwo segala," demikian Arief Poyuono. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya