Berita

Pancasila/Net

Nusantara

PDIP Dukung Penuh NU Dan Muhammadiyah Jaga Pancasila

JUMAT, 02 NOVEMBER 2018 | 14:10 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

PDI Perjuangan mendukung penuh kesepakatan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan PP Muhammadiyah untuk menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila.

Penegasan itu disampaikan Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah menanggapi pertemuan petinggi kedua ormas Islam terbesar di Indonesia itu pada Rabu lalu (31/10).

Ada empat kesepakatan dalam pertemuan yang digelar di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah. Diantaranya adalah komitmen kuat menegakkan keutuhan dan kedaulatan NKRI yang berdasarkan atas Pancasila sebagai bentuk dan sistem kenegaraan yang Islami.


"PDI Perjuangan siap bekerja sama dengan seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di dalam menjaga Pancasila, NKRI, konstitusi negara, dan kebhinnekaan Indonesia," jelas Basarah dalam keterangannya, Jumat (2/11).

Menurutnya, tidak ada keraguan bagi kedua ormas tersebut dalam menjaga Pancasila. Terlebih, Muktamar NU tahun 1984 di Situbondo secara tegas mengakui Pancasila sebagai azas tunggal.

"Sementara Muhammadiyah dalam Muktamar XLVII di Makassar tahun 2015 menyebut bahwa negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah atau negara perjanjian dan tempat bersaksi," sambung Basarah.

Kontribusi NU dan Muhammadiyah bagi Indonesia juga sangat nyata. Pendiri NU, KH Hasyim Asyari menyerukan Resolusi Jihad. Sementara Muhammadiyah di era kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo, tahun 1948, mendirikan Markas Ulama Angkatan Perang Sabil (MU-APS).

"Semuanya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi militer Belanda," terang wakil ketua MPR RI tersebut.

Lebih lanjut, pimpinan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu juga menyinggung mengenai insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid oleh Banser saat peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober lalu. Menurutnya, bendera yang dibakar bukan bendera Tauhid melainkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang sudah dilarang pemerintah.

"PDIP terus melakukan dialog dengan NU dan Muhammadiyah agar umat Islam tidak terprovokasi oleh berbagai upaya adu domba sesama umat Islam dan bangsa Indonesia," imbuh Basarah. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya