Berita

Foto: Humas BNPT

Pertahanan

BNPT Simulasi Hadapi Teror Di Bandara Ahmad Yani

RABU, 31 OKTOBER 2018 | 16:30 WIB | LAPORAN:

Bandara menjadi magnet untuk aksi teroris. Pasalnya, target serangan teroris itu menimbulkan korban yang masif sehingga akan menimbulkan ketakutan dan teror di masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius usai Upacara Penutupan dan Simulasi Latihan Mitigasi Aksi Terorisme Intergratif Dengan Metode Practical Exercise (PE) dan Full Mission Profile (FMP) di Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang, Rabu (31/10).

"Bandara menjadi salah satu target aksi teror seperti pengeboman di Belgia beberapa waktu lalu. Ini menjadi momentum bagi kita untuk mengevaluasi dan memperkuat koordinasi serta kemampuan aparat terkait dalam mengantisipasi aksi teroris tersebut," terangnya.

Menurut Suhardi, tidak hanya di bandara, nantinya di pelabuhan laut, terminal-terminal juga akan dilakukan simulasi dan latihan serupa. Simulasi dan latihan ini bertujuan untuk menyiapkan instansi terkait terhadap serangan terorisme, khususnya di lingkungan bandara.

Suhardi menjelaskan, dalam simulasi dan latihan ini, peserta dibekali bagaimana cara mengatur, taktik, teknik masing-masing instansi.

"Kalau kita sudah latihkan, berulang-ulang, mudah-mudahan menjadi suatu pemahaman yang utuh, sehingga ketika kejadian tidak lagi saling menunggu tetapi sudah mengambil peran masing-masing," harapnya.

Suhardi menambahkan, latihan dan simulasi ini merupakan program rutin dari BNPT. "Kemarin sebelum Asian Games kita juga menggelar di Kemayoran dan dihadiri panglima TNI. Tahun 2016 akhir kita latihan di Bandara Soekarno-Hatta," jelas mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Lebih lanjut Suhardi menjelaskan bahwa ada Standard Operational Procedur (SOP) General dan SOP Spesifik, di mana penanganan tergantung pada lokasi serta tempat kejadian.

"Untuk bandara domestik misalnya atau pelabuhan dan terminal, itu punya penanganan yang berbeda-beda tetapi dengan SOP yang sudah baku. Jadi bandara internasional yang besar, sibuk, penanganannya akan lebih besar lagi, seperti Bandara Semarang ini," paparnya.[wid]

Populer

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

Menkominfo Jangan Lagi Bela Gibran soal Fufufafa

Rabu, 11 September 2024 | 04:03

UPDATE

Ingatkan Budi Arie, PDIP: Menkominfo Bukan Jubir Keluarga Jokowi

Kamis, 12 September 2024 | 10:08

Ikuti AS Terapkan Tarif Tambahan, Kanada Terancam Balasan China

Kamis, 12 September 2024 | 09:52

Petahana Diprediksi Kalah Telak Lawan Rudy-Seno

Kamis, 12 September 2024 | 09:52

Kemlu RI Bebaskan WNI Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

Kamis, 12 September 2024 | 09:45

Lebanon dan Palestina Tuntut AS Keluarkan Kuba dari Daftar Hitam

Kamis, 12 September 2024 | 09:42

Pembatasan BBM Subsidi Selamatkan APBN

Kamis, 12 September 2024 | 09:32

Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi, Nasdaq Melonjak 2,2 Persen

Kamis, 12 September 2024 | 09:25

Poros Anti Fasisme Gaya Baru Didirikan, Caracas Jadi Ibukotanya

Kamis, 12 September 2024 | 09:07

Pengamat: Jokowi Panik Jelang Lengser Sampai Harus Kumpulkan Kapolda hingga Kapolres

Kamis, 12 September 2024 | 09:03

Penyanyi Legendaris Bon Jovi Selamatkan Wanita yang Hendak Bundir di Jembatan Nashville

Kamis, 12 September 2024 | 08:35

Selengkapnya