Berita

Foto: Net

Politik

2016 Pernah Jokowi Diminta Gratiskan Tol Suramadu, Kenapa Baru Sekarang?

RABU, 31 OKTOBER 2018 | 09:14 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kebijakan Presiden Jokowi untuk menggratiskan Tol Suramadu mengundang tanda tanya. Pasalnya, kebijakan ini dilakukan menjelang Pilpres 2019, padahal sudah diminta sejak tahun 2016.

"Tahun 2016 Pak Jokowi pernah diminta gubernur, untuk gratiskan Suramadu waktu itu dia menolak. Tapi di saat tahun politik ini Pak Jokowi malah menyetujui," ulas anggota Komisi V DPR dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo.

Justru ia menangkap aroma politis begitu kental di balik kebijakan gratis Tol Suramadu. Apalagi mengingat Pulau Madura adalah basis suara Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 lalu.

Bambang menilai kalau memang digratiskan, Jokowi sebetulnya tidak perlu hadir di situ karena bisa diwakili oleh gubernur atau kementerian teknis.

"Tidak perlu Presiden hadir di situ, cukup saja seperti jalan tol lain dikeluarkan suatu kebijakan. Di Suramadu itu presiden harus datang dan seakan-akan meresmikan penggratisan tadi," tuturnya saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/10).

Bambang juga mengingatkan semakin banyak masyarakat menggunakan jembatan tersebut. Sehingga dibutuhkan biaya perawatan.

"Tentu perawatan akan semakin besar, sedangkan anggaran terhadap perawatan Tol Suramadu sampai detik ini belum dianggarkan. Sehingga nanti di 2019 itu tidak ada anggaran untuk Tol Suramadu. Padahal Tol Suramadu ini butuh sekali untuk dirawat," terangnya.[wid]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya