Berita

M. Rizki Pratama/Net

Pesan Kunci

Siapa Penerus Trah Soekarno?

SELASA, 30 OKTOBER 2018 | 15:35 WIB | OLEH: HENDRI SATRIO

"SAYA mau datang ke Moskow dengan satu syarat mutlak yang harus dipenuhi. Tidak boleh tidak," kata Bung Karno.

"Apa syarat yang Paduka Presiden ajukan?" Pejabat Uni Sovyet balik bertanya.

"Temukan makam Imam Al Bukhari. Saya sangat ingin menziarahinya," jawab Bung Karno.

Itulah petikan perbincangan antara Presiden Pertama Indonesia, Soekarno dengan salah satu pejabat di Uni Sovyet Nikita Khrushchev dalam buku Di Tepi Amu Darya karya Teguh Santosa.

Perbincangan tentang Soekarno memang selalu mengasyikkan dan tidak pernah membuat jemu. Buah pikiran Soekarno menghiasi pikiran para pemimpin dan calon pemimpin Indonesia. Bahkan saya berani bertaruh, tidak ada petinggi negeri ini yang berani mengatakan bahwa dirinya tidak terpengaruh pemikiran Soekarno tentang negeri ini.

Pemikiran Bung Besar sudah ditulis dalam berbagai buku, didiskusikan di berbagai seminar dan diterapkan di berbagai sendi kehidupan berbangsa di Tanah Air, hingga akhirnya kita juga sampai pada pertanyaan, siapa yang akan meneruskan garis trah Soekarno nantinya.

Tatam, Nanan, Puan

Dalam sebuah perbincangan santai di beranda Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) para peserta "ngobrol" sore itu sampai pada pertanyaan siapa yang kelak menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai penjaga trah Soekarno.

Kunto Adi Wibowo, Direktur Eksekutif KedaiKOPI berseloroh tentang potensi politik tiga anak Megawati saat ini. Dari ketiganya, Doktor lulusan Michigan, Amerika Serikat ini menjagokan anak pertama Megawati, M. Rizki Pratama atau biasa yang dipanggil Tatam sebagai unggulan pertama. Alasannya, nama Tatam terhitung baru dan bersih di dunia politik belum terkena percikan berbagai pencitraan dan cerita isu politik. Hanya memang pekerjaan rumahnya besar, dibandingkan dengan adik-adiknya, Prananda Prabowo (Nanan) dan apalagi Puan Maharani, popularitas Tatam masih tertinggal jauh.

Penulis cenderung sepakat dengan Kunto, bahkan secara fisik dan tampang sekilas Tatam cukup mirip dengan Bung Karno. Tapi tentang siapa yang benar-benar disiapkan Megawati memang masih misteri, mungkin kita akan melihat nama lain di Kabinet 2019 setelah besar kemungkinan Puan akan kembali berkonsentrasi di Legislatif.

Anak-anak Megawati ini juga dicitrakan tanpa konflik dan kompak. Sangat mungkin bila Tatam yang berlatar belakang pebisnis didorong masuk Kabinet, sementara Puan di Legislatif dan Nanan berkonsentrasi meneruskan kejayaan PDIP sebagai nahkoda di partai politik berlambang banteng itu.

Tatam dan Anak Pertama Presiden Lainnya

Bila Jokowi langgeng dua periode di 2019 besar kemungkinan pertarungan panggung kosong di 2024 akan juga diisi oleh para anak pertama para Presiden.

Artinya bila garis tangan mendukung Tatam kemungkinan akan bertemu dengan Siti Hardianti atau Tutut, putri Soeharto, Yenny Wahid, putri Abdurrahman Wahid dan Agus Harimurti Yudhoyono, putra Soesilo Bambang Yudhoyono.

Bila dibandingkan dengan para anak Presiden itu prediksi saya nama Tatam pun akan tertinggal popularitasnya kendati secara kualitas sangat mungkin seimbang.

Nah, siapa kira-kira penerus Trah Soekarno? Mungkin tulisan ini akan menjadi pijakan awal anda memikirkan jawaban dari pertanyaan pada judul opini ini. [***]

Penulis adalah pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya