Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Pemberhalaan

MINGGU, 28 OKTOBER 2018 | 06:42 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PADA setiap kisah selalu ada pihak yang ditokohkan sebagai tokoh baik mau pun tokoh buruk. Misalnya dalam kisah Ramayana versi India, Rama tokoh baik sementara Rahwana adalah tokoh buruk.

Pada Ramayana versi Srilanka sebaliknya. Di dalam Mahabharata, tokoh baik adalah Pandawa sementara tokoh buruk adalah Kurawa.

Pada Perang Dunia II, pihak yang menang menetapkan bahwa tokoh yang baik adalah sekutu Amerika Serikat-Inggeris-Prancis-Rusia sementara tokoh yang buruk adalah sekutu Jerman-Italia-Jepang. Andai kata Jerman-Italia-Jepang yang menang,  langsung AS-Inggeris-Prancis-Rusia menjadi tokoh buruk.


Indonesia

Di panggung pergelaran politik Indonesia Orde Baru tokoh baik-buruk ditentukan oleh resim penguasa. Pada masa Orde Reformasi tokoh baik-buruk ditentukan oleh para pendukung. Si Badu ditetapkan sebagai tokoh baik oleh para pendukungnya sementara lawan si Badu dengan sendirinya sertamerta terpaksa harus menjadi tokoh buruk.

Akibat semangat dukung-mendukung berlebihan timbul gejala pemberhalaan di mana tokoh yang didukung diberhalakan seolah dewata atau malaikat sementara tokoh yang tidak didukung seolah dendawa atau iblis.

Akibat pemberhalaan timbul dogmatisasi bahwa tokoh yang didukung pasti tidak-bisa-tidak hukumnya wajib harus mulia, luhur budi pekerti pendek kata sempurna baik sementara tokoh yang tidak didukung serta merta hukumnya wajib tidak-bisa-tidak niscaya bengis, bedebah, jahat, jahanam, pendek kata sempurna buruk. Pemberhalaan juga terjadi di panggung politik.

Paranoid

Pemberhalaan tokoh politik mirip pemberhalaan tim sepakbola. Secara dogmatis membabibutatuli para pendukung menjadikan para tokoh yang diberhalakan dilarang keras dikritik. Para anggota tokoh politik fans-club menjadi hipersensitif bahkan paranoid terhadap kritik sehingga tidak segan menghalalkan segala cara demi menolak bahkan membasmi kritik.

Demi hermetis melindungi sang tokoh yang diberhalakan sebagai mahasempurna dari kritik, diciptakanlah beraneka alasan untuk membunuh karakter mereka yang berani mengkritik tokoh yang diberhalakan mulai dari goblok, sontoloyo, pembuat hoax, orator kebencian, pencemar nama baik, pemberontak, radikalis sampai makar.

Mesin Waktu

Pemberhalaan politik dogmatis rawe-rawe-rantas-malang-malang-putung menimbulkan gejala perilaku hadang-menghadang, cekal-mencekal, bungkam-membungkam sampai lapor-melapor ke polisi demi hermetis dan holistik melindungi sang tokoh yang diberhalakan jangan sampai tersentuh kritik.

Sikap represif merusak sukma demokrasi sehingga suasana Orde Reformasi menjadi kembali sama dan sebangun dengan suasana Orde Baru. Seolah sebuah mesin waktu memutar balik gerak jarum jam sehingga jamanow kembali ke jamanout, masa kini kembali ke masa lalu sebelum Mei 1998. [***]

Penulis adalah pembelajar gejala psikososiopolitik Nusantara jamanow

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya