Berita

Foto/Net

Kesehatan

Waspada, Jepitan Saraf Leher Umumnya Terjadi Pada Usia Produktif

JUMAT, 26 OKTOBER 2018 | 17:04 WIB | LAPORAN:

Pernahkah Anda merasakan nyeri atau tidak nyaman pada leher ? Jangan abaikan. Ternyata nyeri pada leher bukan hanya gangguan biasa. Bisa jadi rasa nyeri itu adalah alarm atau tanda bahwa ada yang tidak beres pada tubuh kita. Tak menutup kemungkinan bahwa rasa nyeri di leher mengindikasikan saraf terjepit. Bahkan bisa berujung pada kelumpuhan.

Dokter Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, dr Phedy, Sp.OT-K, mengatakan, jepitan saraf leher atau yang dikenal sebagai servical disc herniation adalah kondisi di mana isi dari bantalan tulang leher bocor keluar, sehingga menjepit saraf leher. Jepitan saraf leher umumnya terjadi pada usia produktif atau berusia 30 tahun hingga 50 tahun. Namun, kondisi ini juga terjadi pada usia yang lebih muda dan lansia.

"Jangan pernah abaikan rasa nyeri dari leher yang menjalar ke bawah. Kalau ada gejala seperti itu lebih baik lakukan pemeriksaan di dokter untuk memastikan gangguannya," kata Phedy pada media gatheringdi RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat (26/10).

Menurut Phedy, jepitan saraf leher dapat terjadi karena adanya riwayat cidera leher, tetapi seringkali terjadi secara spontan tanpa diketahui penyebabnya.

Dikatakan Phedy, keluhan yang terjadi akibat jepitan saraf leher bergantung pada lokasi jepitan. Bila jepitan terjadi di pinggir, keluhan yang muncul adalah kaku, nyeri leher yang menjalar, kesemutan, atau rasa lemah pada lengan dan tangan. Bila jepitan terjadi di tengah, keluhan yang muncul berupa kehilangan keseimbangan, kaku saat berjalan, rasa lemah pada tungkai sampai gangguan buang air besar dan buang air kecil. Bahkan, kata Phedy, dapat mengakibatkan kelumpuhan secara total.

Untuk membuktikan adanya jepitan saraf leher, dapat dilakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pengobatan untuk jepitan saraf leher pun bervariasi mulai dari obat-obatan, fisioterapi hingga operasi. Pada kondisi tertentu di mana ditemukan kelemahan yang parah, maka operasi menjadi satu-satunya pilihan untuk menyembuhkan jepitan saraf. Operasi dilakukan dengan tujuan membebaskan jepitan dengan cara mengambil bantalan yang menekan saraf.

Dengan teknik yang dikenal dengan Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD), jepitan dapat diambil dengan luka sayatan hanya sebesar 0,5 cm. Luka ini tentu lebih kecil jika dibandingkan dengan operasi konvensional yang lukanya mencapai 2 cm. Bantalan yang diambil dapat diganti menggunakan tulang atau bantalan sintetik sehingga leher tidak kehilangan fungsi gerak dan dapat menjalankan fungsinya seperti semula. Risiko kegagalan operasi untuk jepitan saraf leher cukup rendah. Pendarahan selama operasi umumnya kurang dari 50 cc dalam lama operasi berkisar 45-90 menit. Selain itu, beberapa jam setelah menjalankan operasi, pasien dapat pulang dari rumah sakit atau hanya sehari perawatan.

"Kalau dibiarkan tanpa operasi, risiko lumpuh tinggi. Kalau operasi, risikonya hanya 0,0 persen. Efek samping operasi juga minimal," kata Phedy. [rry]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya