Berita

Politik

Pembakaran Bendera Bertuliskan Kalimat Tauhid Pertanda Kekalahan Jokowi

JUMAT, 26 OKTOBER 2018 | 00:38 WIB | LAPORAN:

Aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dinilai sebagai pertanda akan kekalahan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam ajang Pilpres 2019.

Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212, Slamet Maarif menilai, aksi anggota Banser Nahdatul Ulama (NU) Garut, Jawa Barat itu merupakan penodaan agama.

Hal itu, kata dia, bakal menyulut kemarahan umat Islam untuk tidak memilih rezim yang islamphobia sebagaimana kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada ajang Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu.

"Energi akan hadir di Indonesia, penghinaan Ahok membuat umat bersatu padu dan membuat Ahok kalah saudara. Dan saya yakin energi pembakaran kalimat tauhid akan menjadi yang mempersatukan umat untuk mengalahkan menjatuhkan Jokowi di 2019," tegasnya dalam diskusi bertajuk 'Membakar Bendera Tauhid, Penghinaan Terhadap Islam?' di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/10).

Perlu diketahui, beberapa elite Gerakan Pemuda Ansor, termasuk Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas sudah terang-terangan menyatakan dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di pilpres mendatang.

Maka dari itu, demi memulai proses kekalahan Jokowi, Slamet Maarif mengajak umat Islam tidak segan-segan turun ke jalan dalam melakukan Aksi Bela Tauhid yang akan diselenggarakan pada Jumat (26/10) besok siang di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

"Tandanya sama saudara, tanda kemenangan bagi kita, tanda kekalahan buat mereka. Karena itu Umat islam jangan takut maju terus. Besok ada aksi di Patung Kuda, berangkat," ujarnya. [nes]


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya