Berita

Foto: Kiara

Politik

Menteri Susi Harus Dampingi Masyarakat Pesisir Tolak Impor Garam

JUMAT, 19 OKTOBER 2018 | 16:51 WIB | LAPORAN:

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pujiastuti seharusnya memihak kepada masyarakat pesisir.

Sekjen Koalisi Masyarakat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati
mengatakan, meski pengaturan tata kelola garam dari Kementerian Perdagangan, KKP bisa menentang kebijakan yang tidak adil tersebut.

"Ibu Susi harus berdampingan bersama masyarakat pesisir untuk menentang kebijakan tersebut," ujar Susan dalam Temu Akbar Masyarakat Pesisir Indonesia yang  berakhir pada hari ini (Jumat, 19/10).

"Ibu Susi harus berdampingan bersama masyarakat pesisir untuk menentang kebijakan tersebut," ujar Susan dalam Temu Akbar Masyarakat Pesisir Indonesia yang  berakhir pada hari ini (Jumat, 19/10).

Masyarakat pesisir harus difasilitasi teknologi agar garam masyarakat pesisir berkualitas baik dan dapat bersaing dengan impor.

Susan juga menuntut pemerintah memberikan solusi untuk kasus gagal panen udang yang disebabkan penyakit white faces disease. Ini antara lain isi deklarasi Temu Akbar Masyarakat Pesisir Indonesia menuntut kemandirian bangsa, kedaulatan pangan dan pemenuhan hak konstitusi nelayan.

“Deklarasi ini akan kami kirimkan ke Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP), Kementerian Perdagangan (kemendag), Kementerian Priwisata, serta akan kami usahakan tembus ke Presiden Joko Widodo untuk segera diproses segala tuntutan kami," ujar Susan.

Jumiati, salah seorang nelayan dari Serdang Bedagai, Medan, Sumatera Utara mengatakan, melalui acara Temu Akbar Masyarakat Pesisir Indonesia, dapat bersilaturahmi dengan masyarakat pesisir lainnya.

"Kami jadi tahu bahwa banyak nelayan yang memperjuangkan nasib yang sama.  Yaitu memperjuangkan hak hidup dan memperjuangkan ekosistem laut untuk generasi yang akan datang," ujar ibu dari tiga anak itu.

Seperti Susan, Jumiati juga berharap segala tuntutan masyarakat pesisir segera diproses dan ditindaklanjuti oleh pemerintah. "iranya pemerintah mendengarkan dan melakukan," ujarnya.[wid]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya