Berita

Ketua MPR Senang Bisa Bertemu Pelajar Islam Dan Mahasiswa Budha

JUMAT, 19 OKTOBER 2018 | 15:53 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Jajaran Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (Hikmahbudhi) menemuai Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat siang (19/1).

Ketua Umum Hikmahbudhi, Sugiartana dalam pertemuan itu mengatakan, organisasi yang dipimpinnya datang ke MPR untuk bersilaturahmi. Hikmahbudhi mengapresiasi apa yang selama ini dilakukan oleh MPR, yakni mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinnneka Tunggal Ika.

"Hikmahbudhi juga akan ikut mengawal Empat Pilar. Keempat nilai-nilai luhur bangsa itu perlu dipegang dalam keseharian apalagi dalam situasi politik seperti saat ini," ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengabarkan bahwa Hikmahbudhi akan menyelenggarakan Kongres di Pontianak, Kalimantan Barat pada 17 November 2018. Untuk itu mereka mengundang ketua MPR hadir untuk memberi sosialisasi.

"Tema kami mengenai keadilan sosial," terang Sugiartana.

Mendapat kunjungan dari organisasi yang lahir di tahun 1970-an itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan merasa gembira. Dia senang Hikmahbudhi ikut mengawal Empat Pilar. Pria asal Lampung itu mengutip pendapat Presiden pertama RI Soekarno bahwa tujuan bangsa ini merdeka adalah agar bersatu. Dalam persatuan dikatakan tidak ada adu domba.

"Untuk itu bila ada yang mengadu domba berarti kita belum merdeka," paparnya.

Lebih lanjut dikatakan, bila bangsa ini bersatu maka bisa berdaulat. Kedaulatan yang ada diharap ada pada bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.

"Bila kita berdaulat dalam ekonomi maka kita tak impor bahan pangan. Bila berdaulat dalam kebudayaan maka budaya kita akan kuat," tambahnya.

Dalam kedaulatan inilah bangsa ini bisa berlaku adil, adil bagi semua. "Dalam keadilan ada kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Itu semua ditopang dengan Empat Pilar," ungkapnya.

Semua kebijakan yang ada harus berpihak pada rakyat. Ditegaskan agar bangsa ini tidak tunduk pada salah satu kekuatan dunia. Indonesia sebagai negara yang subur dan kaya sumber daya alam, diharapkan oleh Zulkifli mampu dikelola oleh rakyat sendiri untuk mewujudkan keadilan. Untuk bisa mengelola kekayaan alam maka rakyat Indonesia harus cerdas.

Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli menyampaikan pesan bahwa Pemilu 2019, baik itu Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif adalah cara untuk berdemokrasi. Demokrasi yang ada diharapkan untuk menjaga persatuan dan kedaulatan. Menjelang Pemilu, Zulkifli mengkampanyekan Pemilu damai, friendly competition. Untuk itu dirinya berharap di tahun politik ini kita jangan gaduh.

"Kalau gaduh berarti itu melanggar," ungkapnya.

Dalam kampanye Pemilu, dirinya menegaskan agar kita jangan membangun narasi-narasi perang. Calon Presiden yang ada disebut semuanya baik. Diakui memang bangsa ini tengah berproses menuju tatanan demokrasi lebih stabil. Untuk itu bila menjadi Presiden, kepala daerah, atau pemimpin diwajibkan untuk melayani masyarakat bebas dari kebodohan, kemiskinan, dan ketakutan.

Sebelum menemui Hikmahbudhi, Zulkifli menerima kedatangan Brigade PII (Pelajar Islam Indonesia). Dalam pertemuan itu, Brigade PII menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan seperti membantu korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi.

Di daerah gempa yang masuk wilayah Sulawesi Tengah itu, Brigade PII telah membangun sekolah alternatif. Tak hanya itu yang disampaikan oleh para anak muda itu. Mereka mengatakan akan mengadakan apel akbar di Lapangan Monas pada 11 November untuk memperingati Hari Pahlawan.

Kedatangan Brigade PII, Zulkifli Hasan merasa gembira. Dirinya mengapresiasi apa yang telah mereka lakukan di Palu, Donggala, dan Sigi.

"Anak muda memang harus begitu, peduli bencana," ungkapnya.

Terkait apel akbar Brigade PII, Zulkifli Hasan menyatakan akan hadir. "Dalam acara itu MPR akan mensosialisasikan Empat Pilar," tutupnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya