Berita

Alex Indra Lukman/Net

Politik

Perpustakaan Minim Penyebab Masyarakat Gampang Termakan Hoax

JUMAT, 19 OKTOBER 2018 | 03:49 WIB | LAPORAN:

Sarana perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan bagi pelajar dan mahasiswa yang masih minim dikhawatirkan akan membuat generasi muda Indonesia minim literasi. Ujungnya, mereka menggunakan informasi hoax sebagai rujukan.

Anggota Fraksi PDIP Alex Indra Lukman menilai, minimnya sarana perpustakaan ini bertolak belakang dengan dana pendidikan dan beasiswa yang digelontorkan Pemerintah. Dana pendidikan yang disediakan menjadi Rp 400 triliun. Beasiswa juga sangat banyak.

“Soal pendidikan, saya baca angka-angkanya luar biasa. Niatnya sangat mulia, memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik kita. Seperti (beasiswa) Bidik Misi, itu penerimanya 471 ribu mahasiswa lebih. Kemudian ada juga LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), yang jumlahnya saya yakin banyak juga. Tapi, niat mulia ini harus didukung dengan sarana (perpustakaan, red),” kata Alex dalam rapat Panja Badan Anggaran (Banggar) mengenai RAPBN 2019 bersama Pemerintah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10).


Kata Alex, tujuan pemberian beasiswa adalah agar negara dapat menghasilkan sumber daya manusia yang andal dan bermutu. Tujuan tersebut tidak akan tercapai jika tidak ditunjang sarana seperti perpustakaan yang memadai. Sebab, para generasi muda akan kesulitan mencari referensi berkualitas.

“Mereka butuh bacaan bermutu, baik cetak maupun digital. Bukan hoax tahu cuma membaca sepenggal judul berita saja. Nah, di mana dapatkan itu? Ya salah satunya perpustakaan,” katanya.

Untuk itu, dia meminta pemerintah dapat membangun banyak perpustakaan. Sebab, keberadaan perpustakaan masih minim dan terbatas. Apalagi di daerah. Saat melakukan kunjungan, Alex menemukan fakta bahwa ada kampus  belum memiliki perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan mereka.

Dia pun meminta Pemerintah mempermudah izin jika ada kampus yang mau membangun perpustakaan secara mandiri. Pemerintah tidak boleh menghalang-halangi. Izinnya harus dipermudah.

“Tolonglah, kalau ada universitas bangun perpustakaan, mohon dipermudah. Di dapil saya, Sumatera Barat, kami ingin melakukan itu. Sebab di sana, kami belum punya perpustakaan modern. Jadi kalau ada universitas ingin bangun perpustakaan, mohon uluran tanganlah Kementerian Ristek Dikti,” katanya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya