Berita

Andi Arief dirangkul Prabowo Subianto usai pertemuan di kediaman SBY/net

Politik

Kritik Andi Arief, Ujian Serius Bagi Prabowo

SELASA, 16 OKTOBER 2018 | 17:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kritik Wasekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, yang menyebut calon presiden Prabowo Subianto malas berkampanye, mencerminkan lemahnya koalisi yang dibangun Prabowo-Sandiaga Uno.

Itu juga merupakan sinyal dari anggota koalisi agar Prabowo lebih serius memikirkan keuntungan untuk koalisinya.

Menurut Ketua Pusat Kajian Literasi Media, Afriadi Rosdi, koalisi Prabowo memang sudah lemah sejak awal. Egoisme sektoral di antara anggota koalisi masih begitu menonjol. Sialnya, Prabowo-Sandi tidak menemukan cara mencairkan egoisme sektoral tersebut demi memperkuat soliditas tim.


"Syarat utama membuat koalisi solid adalah terbangunnya saling percaya, semua menguntungkan semua. Koalisi pendukung Prabowo-Sandi belum yakin itu. Mereka masih melihat semua keuntungan dari koalisi ini diborong Prabowo dan Gerindra," terang Afriadi kepada redaksi, Selasa (16/10).

Hal itu diperparah dengan lemahnya komitmen Prabowo dalam merealisasikan  keuntungan untuk anggota koalisi. Kasus kasat mata tampak dalam soal kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Gerindra dibiarkan melakukan manuver-manuver politik mengingkari komitmennya ke PKS.

Ia yakin Prabowo-Sandi tak akan berani menindak tegas "kenakalan" Andi Arief karena hanya akan membuat koalisi lebih retak. Pun Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tak akan menegur Andi Arief karena kritiknya tak berdampak negatif atas Demokrat.

Malah Demokrat bisa mengambil keuntungan "cuci tangan". Kritik Andi terhadap Prabowo dapat menjadi tameng bila Demokrat dinilai tidak serius memperjuangkan kemenangan Prabowo.
"Kasus Andri Arief ini merupakan ujian serius bagi kepemimpinan Prabowo. Apakah dia mampu membangun saling percaya di antara koalisinya? Kalau dia gagal, maka menambah panjang noda hitam kepemimpinannya," tutup Afriadi. [ald]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya