Berita

Masinton Pasaribu/Net

Politik

Masinton Duga Ada Kelompok Yang Berupaya Menjatuhkan Tito

SELASA, 16 OKTOBER 2018 | 03:37 WIB | LAPORAN:

Munculnya kembali isu dugaan gratifikasi dari pengusaha Basuki Hariman untuk memuluskan penyelundupan daging sapi kepada petinggi kepolisian diduga bertujuan untuk menggulingkan kepemimpinan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.

Politisi PDIP Masinton Pasaribu menilai, merebaknya kembali isu yang berasal dari investigasi Indonesialeaks itu tidak lepas dari skenario permainan politik untuk mendorong percepatan suksesi kepemimpinan di institusi kepolisian.

"Target utamanya adalah untuk mengganti Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai kapolri," kata anggota Komisi III DPR RI itu dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (15/10).

Menurut Masinton, celah pembusukan yang bisa dilakukan adalah dengan memainkan isu korupsi. Isu tersebut dianggap seksi untuk dilempar ke publik karena dalam penanganan kasus terorisme, Tito justru berhasil dan diakui dunia internasional.

"Saya membacanya sebagai permainan kolaborasi segitiga, saling tiktok melempar isu. Kolaborasi ini melibatkan kelompok pressure group, oknum sempalan di KPK, dan oknum jenderal di Mabes Polri yang ngebet jadi kapolri," papar politisi PDI Perjuangan itu.

Masinton menjabarkan, kelompok pressure group memainkan publikasi isu melalui Indonesialeaks. Dia menduga, material isu utamanya disuplai dari oknum sempalan penyidik KPK dengan kasus gratifikasi impor daging yang melibatkan Basuki Hariman pemilik CV Sumber Laut Perkasa tersangka di KPK dalam kasus suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar.

"Oknum jenderal yang baru dilantik sebagai pejabat bintang tiga di Mabes Polri ini kasak-kusuk membangun lobi vertikal dan sembari membangun pencitraan sebagai jenderal polisi yang bersih dan berintegritas," ungkapnya.

Mantan aktivis 98 itu menekankan, pimpinan KPK sebagai penanggung jawab tertinggi bahkan setahun lalu sudah berkali-kali menjelaskan ke media dan juga di Komisi III mengenai ketidakakuratan informasi tentang catatan penerima aliran dana kasus suap impor daging. Bahkan Basuki Hariman sebagai tersangka dalam penjelasannya di Pengadilan Tipikor telah membantah adanya catatan suap ke pejabat Polri.

Menyikapi kembali digulirkannya isu tersebut, Masinton menyarankan dilakukan penyelidikan. Sekaligus sebagai peringatan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan pembunuhan karakter dengan menggunakan isu-isu sesat, salah satunya dengan tudingan korupsi.

"Kepolisian harus melakukan penyelidikan atas penyebaran isu ini. Karena jika dibiarkan, ke depannya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan dengan mudah secara sepihak melakukan pembunuhan karakter terhadap orang lain yang dianggap sebagai rival," tukas Masinton. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya