Berita

Foto: BBC

Dunia

Rusia Investigasi Pendaratan Darurat Roket Soyuz

JUMAT, 12 OKTOBER 2018 | 07:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Rusia tengah menyelidiki penyebab masalah booster yang memaksa kapsul roket Soyuz melakukan pendaratan darurat sesaat setelah peluncuran.

Dalam insiden itu, dua anggota awak, kosmonot Rusia Alexey Ovchinin dan astronot Amerika Nick Hague dalam keadaan sehat.

Semula, mereka menuju misi enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Namun penerbangan dibatalkan karena munculnya masalah teknis. Kapsul mereka dipisahkan dan mendarat 400 km dari lokasi peluncuran.


Mulanya peluncuran tampak berjalan lancar. Tetapi sekitar 90 detik penerbangan, badan antariksa Amerika Serikat NASA melaporkan ada masalah dengan roket pendorong antara tahap pertama dan kedua yang memisahkan.

Video langsung dari para astronot menunjukkan mereka bergetar hebat dengan getaran yang disebabkan oleh kerusakan itu.

Setelah sekitar 114 detik penerbangan, sistem darurat melarikan diri beraksi dengan memisahkan kapsul kru dari roket.

Kapsul itu kemudian memulai apa yang disebut NASA sebagai "keturunan balistik", menundukkan kru ke G-force yang lebih besar, gaya yang dikenakan pada tubuh dengan akselerasi atau deselerasi cepat, daripada saat pendaratan normal.

NASA mengatakan kapsul itu, yang kemudian dikerahkan parasut, membutuhkan waktu 34 menit untuk mencapai tanah di padang rumput Kazakhstan yang letaknya ratusan kilometer timur laut dari situs peluncuran Baikanour cosmodrome.

NASA dan badan antariksa Rusia Roscosmos segera melakukan penyelamatan. Tim penyelamat yang menggunakan kendaraan off-road dan pasukan payung yang dikerahkan dalam helikopter bergegas menemukan kapsul itu, dekat kota Kazakh Dzhezkazgan.

Segera setelah itu kedua agensi luar angkasa melaporkan para astronot dalam keadaan sehat.

Dikabarkan BBC, Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov mengatakan, tidak ada misi berawak lebih lanjut akan berlangsung sampai situasi menjamin keselamatan.

Untuk diketahui bahwa kerjasama ruang angkasa adalah sebuah wilayah yang telah bertahan dari hubungan tegang antara Rusia dan Amerika Serikat. NASA telah membayar untuk kursi di roket Soyuz untuk mengangkut astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak program Space Shuttle berakhir pada tahun 2011. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya