Berita

Kamboja/Net

Dunia

Kamboja: Ancaman Perdagangan Uni Eropa Adalah Ketidakadilan Ekstrim

KAMIS, 11 OKTOBER 2018 | 12:38 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kementerian Luar Negeri Kamboja mengatakan bahwa keputusan Uni Eropa untuk meningkatkan tekanan perdagangan terhadap Kamboja terkait masalah hal asasi manusia adalah bentuk ketidakadilan yang ekstrim. Hal itu dinilai berisiko menghancurkan kemajuan pembangunan selama puluhan tahun di negara itu.

Diketahui bahwa Uni Eropa pekan lalu mengatakan Kamboja akan kehilangan akses khususnya ke blok perdagangan terbesar dunia itu. Langkah itu diambil sebagai tanggapan terhadap masalah hak asasi manusia seputar pemilihan Juli yang memperpanjang pemerintahan tiga dekade Presiden Perdana Menteri Hun Sen.

"Pemerintah Kamboja hanya bisa mengambil keputusan ini sebagai ketidakadilan ekstrem ketika Uni Eropa secara terang-terangan mengabaikan kemajuan besar yang dibuat oleh negara itu, meskipun masa lalu yang tragis," kata Menteri Luar Negeri Kamboja dalam sebuah pernyataan (Kamis, 11/10).


"Dengan menerapkan langkah-langkah penarikan ini, Komisi Eropa berisiko meniadakan upaya pengembangan selama dua puluh tahun," tambahnya seperti dimuat Reuters.

Uni Eropa mengumumkan bahwa Kamboja akan kehilangan akses khususnya ke pasar Eropa di bawah Skema Perdagangan Khusus Everything But Arms (EBA) setelah melakukan tinjauan enam bulan status bebas bea Kamboja.

Padahal, selama dua dekade terakhir, Kamboja adalah ekonomi tercepat keenam di dunia, dengan tingkat pertumbuhan PDB rata-rata 7,6 persen, menurut Bank Dunia, sebagian besar karena ekspor garmennya yang sebagian besar terikat untuk Uni Eropa dan Amerika Serikat. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya