Berita

Miftahul Jannah/Net

Olahraga

Didiskualifiasi Gara-gara Berjilbab, Atlet Blind Judo Sedih

SENIN, 08 OKTOBER 2018 | 16:11 WIB | LAPORAN:

Salah satu wakil Indonesia di cabang olahraga Blind Judo kelas 52 kg didiskualifikasi dari ajang Asian Para Games 2018 klasifikasi low vission lantaran menolak melepaskan jilbab.

Namanya Miftahul Jannah. Perempuan 21 tahun ini bersikukuh tetap mengenakan jilbab.

"Apapun resikonya, tetap saya tidak akan buka jilbab," kata Miftah, kemarin (Minggu, 7/10).


Berdasarkan informasi dari kerabat Miftah, ketentuan larangan atlet berjilbab baru berdasarkan hasil dari technical meeting yang dilaksanakan kemarin.

"Harusnya kan diberitahu jauh-jauh hari, atau paling tidak seminggu sebelumnya," kata Alam, kerabat yang mendampingi Miftah, Senin (8/10).

Presiden National Paralympic Comitte (NPC) Indonesia Senny Marbun yang coba dihubungi enggan memberi komentar lebih jauh.

"Wah, berat itu. Sangat sensitif. Coba tanya pelatihnya saja," kata Senny.

Latif, pelatih Blind Judo membenarkan bahwa aturan pelarangan penggunaan jilbab baru diputuskan kemarin. Usahanya memperjuangkan Miftah ketika menghadiri technical meeting agar tetap bisa bertanding, tak menorehkan hasil.

"Aturan ini baru diterapkan kemarin dari hasil tehnical meeting," kata Latif ketika dihubungi.

"Kita sudah berupaya memperjuangkan. Cuma alasan dari pelarangan ini karena faktor keselamatan. Hukuman terberatnya adalah diskualifikasi," sambungnya.

Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh Miftah, pelarangan kerudung itu lantaran dianggap sama seperti deker.

"Karena kerudung itu dianggap sebagai alat pelindung kepala seperti deker dan lain sebagainya," tutur Miftah.

Namun, pada Senin (8/10) Miftah tetap turun ke arena pertandingan. Sayang, atlet kelahiran Aceh Besar ini didiskualifikasi oleh dewan juri.

"Merasa sedih iya sih. Karena 10 bulan dilewati beberapa rangkaian latihan sampai tangan nggak bisa gerak, retak. Tapi hasil akhirnya seperti ini. Keputusan IBSA ngga akan berubah lagi," ujar Miftah.

Ia berharap, ada perubahan aturan yang membolehkan atlet mengenakan jilbab di cabor Blind Judo.

"Karena ini kan privasi, menutup aurat itu jangan ada yang larang. Semoga dengan terjadinya seperti ini di Indonesia bisa mengubah jauh lebih baik dari yang sekarang," pintanya.
Meskipun berstatus sebagai atlet berkebutuhan khusus, sejak kecil perempuan yang besar di Aceh Barat Daya itu telah menorehkan banyak prestasi.

Ada 13 juara di berbagai cabang olah raga event-event bergengsi, antara lain juara satu Cabor Catur O2SN Se-Abdya tingkat Dikdas SD umum tahun 2010. Juara dua Cabor Catur O2SN PKLK ABK Dikdas Provinsi Aceh tahun 2010, juara satu Cabor Catur OS2N PKLK ABK Dikdas Provinsi Aceh tahun 2011, juara lima Cabor Catur O2SN PKLK ABK Nasional tahun 2011, juara satu Cabor Catur O2SN PKLK ABK Dikdas Provinsi Aceh tahun 2012, dan juara enam ajang O2SN PKLK ABK nasional Cabor Catur.

Di Bapernas, Miftah yang juga mantan ketua OSIS SMPLB Aneuk Meutuah dan juga mantan sekretariat sekaligus bendahara di OSIS SLBN_A (SD, SMP, SMA) kota Bandung ini. Ia juga meraih juara satu lari 100M, juara tiga lari 200m, juara satu lompat jauh tahun 2012, juara satu O2SN PKLK ABK nasional tahun 2013, juara saty di Peparda Aceh cabang lari 100, 200m dan lompat jauh tahun 2014.

Di Peparda Jabar Miftah juga meraih juara 1 judo, juara 1 catur Blind Ches, juara 2 catur klasik, juara 1 catur cepat, juara 3 catur Regudan, juara 1 catur Spit Blind Chess tahun 2015.

Sementara di level nasional, PON/PEPARNAS Jabar, Miftah juga tercatat sebagai peraih juara 1 Cabor Judo Blind Nasional. Di ajang APG (ASEAN Paralimpik Games) Malaysia Cabor Goolbol meraih peringkat 8 lari 400m, juara 1 Cabor Catur serta juara 3 Blind kilat tahun 2017.

Tak hanya di bidang olahraga, dalam bidang akademik, Miftah juga merupakan juara 1 OSN PKLK ABK cerdas cermat PPKN Nasional tahun 2014, juara 2 OSN PKLK ABK MiPA ACEH tahun 2010, juara 1 OSN PKLK ABK cerdas cermat MTK tahun 2011, OSN PKLK ABK cerdas cermat nasional 201, OSN PKLK ABK cerdas cermat PPKN nasional tahun 2014, juara 2 TIK mengaplikasikan Jaws pada laptop tingkat nasional tahun 2016, juara 1 TIK mengolah sistem informatika ilmiah dan membuat cipta baca tulis nasional 2017.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya