Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Pasokan Sabu Berkurang, Pil Happy Five Mulai Marak Di Pasar Indonesia

SABTU, 06 OKTOBER 2018 | 08:48 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menemukan bahwa perdagangan gelap narkoba jenis Happy Five mulai marak. Hal ini diduga karena aparat banyak menangkap sindikat narkoba jenis sabu.

"Peredaran pil Happy Five mulai memasuki pasaran Indonesia, mengingat penyelundupan narkoba jenis sabu sudah banyak yang tertangkap via Pantai Timur Sumatera," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Eko Daniyanto dalam keterangannya, Sabtu (5/10).

"Pasokan sabu saat ini digantikan dengan Happy Five," sambung dia.


Sebagai gambaran, pada pekan pertama Oktober 2018, polisi telah menggagalkan peredaran 12.422 pil Happy Five. Barang bukti ini milik satu kelompok bandar di Medan Petisah, Sumatera Utara.

"Tersangka atas nama inisial EM, IR, dan DN. Mereka ditangkap 28 September 2018, sekira pukul 13.20 WIB oleh tim dari Unit II Subdit III Direktorat Reserse Narkoba," jelas Eko.

Semula polisi hanya mendapat barang bukti 257 pil Happy Five. Namun polisi melakukan pengembangan penyidikan.

"Disimpan di ransel. Jadi ada plastik warna kuning untuk melapisi, dilapisi lagi plastik biru, yang ternyata di dalamnya ada 14 bungkus Happy Five," tandas Eko.

Terkait pengungkapan kasus tersebut, Eko menuturkan jajarannya telah menangkap 24 bandar dan 366 pengedar dari jenis narkoba yang berbeda selama sepekan.

"Untuk barang bukti sabu turun 51,9 persen dibanding minggu lalu, dari 54.343 gram menjadi 26.193," tutupnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya