Berita

GNR laporkan Prabowo/RMOL

Politik

GNR Laporkan Prabowo Ke Bawaslu

KAMIS, 04 OKTOBER 2018 | 11:45 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Garda Nasional Untuk Rakyat (GNR) melaporkan Calon Presiden, Prabowo Subianto ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dengan kampanye hitam karena menyebarkan berita bohong soal Ratna Sarumpaet.

Presidium GNR, Muhammad Sayidi mengatakan, apa yang dilakukan oleh kubu Prabowo sangat membahayakan. Apalagi, Indonesia saat ini tengah berduka.

Kubu Prabowo katanya malah membuat kabar bohong terkait pemukulan aktivis HAM, Ratna Sarumpaet.


"Kami akan laporkan ini ke Bawaslu. Ini jelas melanggar PKPU 23/2018 terkait soal pemilihan capres-cawapres," kata Sayidi di gedung Bawaslu, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (4/10).

Dijelaskan, kubu Prabowo melanggar pasal 1 ayat 23, pasal 5 ayat 1,2,3, pasal 23 ayat 1(e). Pasal 35 ayat 1 dan 4. Dan ini jelas sanksinya sesuai pasal 69 ayat 1 (b), (c), (e) dan ayat 4. Pasal 76 ayat 1 dan ayat 2.

"Setelah kita kaji sesuai PKPU 23 jelas melanggar beberapa pasal dan sanksinya jelas. Maka kami meminta agar Bawaslu mendiskulifikasi pasangan Prabowo-Sandi," pinta Sayidi.

Apa yang disampaikan oleh kubu Prabowo jelas kampanye hitam. "Kami dari GNR melihat hoax yang dibuat oleh kubu Prabowo adalah black campign yang sangat merusak tatanan demokrasi yang tengah kita jaga," tegasnya.

Sayidi menilai hoax yang dibuat oleh kubu Prabowo adalah kampanye hitam yang dituduhkan kepada kubu Joko Widodo. Tentu ini kata dia sangat meresahkan dan bisa mengadu domba rakyat.

"Selain polisi, Pengawas Pemilu dalam hal ini Bawaslu haru turun untuk melakukan penyelidikan. Jika terbukti ada upaya pemecah belah, harus ada sanksi tegas," ungkapnya.

Sayidi pun meminta agar kubu Prabowo bermain secara sehat tidak membuat gaduh masyarakat dengan hal-hal yang tidak masuk akal. Persaingan Pilpres ini jangan sampai membuat masyarakat terpecah hanya karena kampanye hitam.

"Kita harus hindari ini semua. Mari bersaing secara sehat, tunjukkan secara kinerja. Jangan hanya bermain di tataran berita bohong. Ini tidak bagus bagi pendidikan politik masyarakat," tandasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya