Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) harus memperhatikan azas kemanusiaan, seperti harga sewa tidak terlalu mahal.
Demikian harapan dan aspirasi warga Rusunawa Penjaringan RW 06, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Warga meminta agar mereka direlokasi sementara ke hunian yang terjangkau selama proses revitalisasi tahap II Rusunawa Penjaringan, yang akan dimulai pada tahun 2019.
"Kekhawatiran warga ini lantaran dalam revitalisasi tahap pertama pada 2017, warga merasa ditelantarkan karena dibiarkan mencari kontrakan sendiri. Harga kontrakan bisa berkali-kali lipat dari harga sewa rusun. Pemilik kontrakan pada aji mumpung,†ujar Ketua RW 006 Hartoyo.
Hal ini disampaikan Hartoyo saat menyampaikan keinginan warga kepada anggota DPR RI Dapil Jakarta Utara, Charles Honoris dan anggota DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah.
Charles mengatakan bahwa dia akan mengkomunikasikan harapan warga ke Sekretariat Negara (Setneg). Di wilayah Kemayoran diketahui terdapat dua aset milik Setneg, yakni Rusun Kemayoran dan wisma atlet, yang bisa dimanfaatkan untuk hunian sementara warga selama proses revitalisasi.
Berdasarkan pengalaman saat revitalisasi tahap I, lanjut Charles, sewa hunian yang terjangkau, lokasi yang tidak jauh dari usaha penghidupan warga dan sekolah anak, akan menjadi bahan pertimbangannya mengakomodir harapan warga.
“Kami hadir di sini untuk mencoba mencarikan solusi kepada warga dan kami akan mencoba mendiskusikan kepada Setneg yang mempunyai aset di wisma atlet dan Rusun Kemayoran,†kata dia di lokasi warga di Jakarta (Rabu, 3/10).
Politikus PDI Perjuangan ini menjelaskan jumlah unit yang tersedia di wisma atlet dan rusun di Kemayoran sangat memungkinkan bagi warga untuk direlokasi ke tempat tersebut. Nantinya, sambung dia, hanya perlu diatur masalah teknisnya saja seperti harga sewa yang tidak terlalu memberatkan warga dan waktu warga menempati wisma atlet.
“Saya rasa tinggal didiskusikan bersama dengan warga atau bisa kita komunikasikan dengan pemprov apakah dimungkinkan secara aturan memberikan subisidi agar harga sewa tidak terlalu mahal," ujarnya.
Sementara itu, Ida menambahkan bahwa belajar dari revitalisasi tahap I, warga berharap pengalaman serupa tidak terulang. Menurutnya, wisma atlet merupakan yang paling memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Apalagi setelah perhelatan Asian Para Games 2018 bangunan tidak lagi berpenghuni.
"Wisma atlet memang layak karena unitnya banyak sekali. Sementara di sini hanya butuh 946 unit, saya kira memungkinkan menampung mereka," ujar Ida.
Revitalisasi tahap II Rusunawa RW 06 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, akan dilakukan pada 2019. Sosialisasi revitalisasi terhadap 10 blok (A, B, C, D, H, I, J, K, L, M) ini juga sudah dilakukan. Sebanyak 4.160 orang dari 978 unit harus direlokasi sementara.
Rencananya, program revitalisasi ini akan membangun 4 tower Rusunawa dengan masing-masing 20 lantai. Luas unit pun akan ditambah, dari 18 meter persegi, menjadi 36 meter persegi.
[ian]