Tidak mudah lulus seleksi pendaftaran untuk menjadi peserta pendidikan Pertahanan Nasional (Lemhanas).
Selain persaingan yang cukup ketat, calon peserta pendidikan pelatihan di Lemhanas harus melewati beberapa tahapan tes.
Misalnya, mengantongi ijazah S2, tes kesehatan, tes kemampuan Bahasa Inggris dan mendapat rekomendasi dari tempat ia bekerja. Itu pun jika dia sudah menyandang status senior. Persyaratan ini juga berlaku sama dengan calon peserta yang menjadi kader partai politik.
Demikian penuturan Raji N. Sitepu. Ia pun harus berjibaku untuk lulus dalam pelatihan pendidikan Lemhas.
Raji bercerita mengikuti pelatihan pendidikan Lemhanas mendapat rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Di partai yang dipimpin Zulkifli Hasan ini, Raji menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, sebuah jabatan yang cukup strategis untuk ukuran anak muda seperti dirinya. Pendidikan yang diikuti Raji itu adalah PPRA LVII Program Pendidikan Reguler Angkatan LVII Lemhannas.
Raji mengikuti pelatihan pendidikan di Lemhanas sekira kurang lebih tujuh bulan. Selama di sana, Raji digembleng dengan ilmu pengetahuan, baik secara teori dan maupun praktik, untuk memecahkan persoalan kebangsaan.
"Saya merasa bersyukur pada Allah SWT dan berbahagia karena dapat meraih pendidikan di Lemhanas berasal dari partai politik, selama tujuh setengah bulan pendidikan di Lemhanas banyak yang saya raih, terutama cara berpikir, cara memahami persoalan kebangsaan, yang intinya adalah bahwa negara kita butuh sinergi semua komponen bangsa, bagaimana kita bersatu membangun negeri ini dengan semua kemampuan dan potensi bangsa ini, baik secara ideologi, politik, sosial, budaya hankam, biasa disebut dengan astragatra," papar Raji dalam keterangannya, Selasa (2/10)
Usai lulus Lemhanas, Raji mengaku ingin lebih banyak berkontribusi membangun negara ini ke arah yang lebih baik. Dia tak ingin menyia-nyiakan waktu.
"Saya ingin berbuat dan berbakti pada negeri ini melalui jalur dan bidang saya yaitu politik, dan perlu diingat dari jalur politik jusa bisa berkontribusi dalam membangun negeri ini, terutama menata kehidupan politik ke depan," tutur alumni FISIP USU Medan Sumut ini.
[wid]