Berita

Ilustrasi/Net

Jaya Suprana

Syukur Alhamdulillah Ada Polisi

SELASA, 02 OKTOBER 2018 | 06:10 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SUNGGUH memprihatinkan betapa suasana belasungkawa sempat terganggu kesimpang-siuran berita penjarahan pasca gempa Sulawesi Tengah. Di satu sisi pihak pemerintah menegaskan bahwa tidak ada penjarahan sementara di sisi lain pihak Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyesalkan penjarahan yang dialami pengusaha ritel di Palu, Sulawesi Tengah.

Polri

Syukur Alhamdullilah, di tengah kesimpang-siuran berita tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto  menegaskan bahwa penjarahan dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan. Meski demikian, personel kepolisian memberi toleransi bagi warga yang mengambil makanan atau kebutuhan pokok lainnya di toko-toko dengan dalih untuk bertahan hidup. Polisi akan menindak tegas jika barang yang dijarah bukan kebutuhan pokok seperti mengambil barang elektronik, perhiasan, dan lainnya.


"Kalau barang-barang lain, ini sudah kriminal. Oleh sebab itu kami mohon dengan hormat dan sangat, ini menjadi atensi juga dan kami akan mengamankan," ujar Humas Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 1 Oktober 2018.

Persuasif


Selain membantu mengevakuasi korban, personel kepolisian yang dikirim juga bertugas menjaga keamanan. Polri juga terus melakukan upaya persuasif agar masyarakat terdampak gempa tidak melakukan penjarahan. Setyo menegaskan, pihaknya akan menindak tegas masyarakat yang menjarah barang-barang bukan kebutuhan pokok. Dia mengingatkan warga, jika melakukan kejahatan pada situasi bencana sanksi hukumannya lebih berat.

"Kita persuasif dulu. Situasi tidak memungkinkan melakukan penegakan hukum. Ini situasi dalam kondisi darurat bencana. Tapi kalau keterlaluan ditindak. Pasal KUHP diatur, situasi bencana melakukan kejahatan itu lebih berat ancaman hukumannya. Kita persuasif dulu tapi kalau tidak bisa baru ditindak," tegas Setyo.

Keadilan dan kemanusiaan

Syukur Alhamdullilah, Kepolisian Republik Indonesia terbukti konsekuen dan konsisten menjaga keamanan serta menegakkan hukum di masa darurat namun tetap tidak lupa memberikan sentuhan keadilan dan kemanusiaan terhadap sesama warga Indonesia yang sedang mengalami penderitaan lahir-batin akibat gempa di Sulawesi Tengah. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya