Berita

Rahayu Saraswati/Net

Politik

Fasilitas Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Harus Segera Disiapkan

KAMIS, 20 SEPTEMBER 2018 | 12:08 WIB | LAPORAN:

Persoalan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus masih jadi perhatian, karena sekolah-sekolah reguler milik pemerintah sejauh ini mayoritas belum menyediakan fasilitas untuk anak didik berkebutuhan khusus tersebut.

Anggota Komisi VIII DPR Rahayu Saraswati mengatakan, setelah disahkannya UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas, pemerintah sudah harus secepatnya menyediakan fasilitas pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah reguler.

"Kita sudah menyampaikan ke pemerintah karena setelah disahkannya UU itu harus ibuat PP (Peratura Pemerintah), dan deadline-nya tahun ini. Nah ini harus segara agar petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak Juknis) itu jelas dalam menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus itu di sekolah reguler," kata Saras kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/9).


Politisi Partai Gerindra ini menerangkan, memang tidak bisa langsung diterapkan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khsusus di sekolah-sekolah reguler. Seperti mempersiapkan tenaga pengajar yang dibekali keahlian untuk menangani anak didik berkebutuhan khsusus tersebut.

"Memang dimengerti harus adanya pendidikan inklusif ini juga harus ada persiapan. Seperti diberikan pelatihan bagi para guru dan tidak bisai mereka langsung bisa menerima murid-murid yang berkebutuhan khusus itu. Jadi harus ada pelatihan itu, ada guru-guru khusus yang bisa membantu guru-guru lainnya," terangnya.

Dia menekankan, UU ini harus dijalankan semua pihak jangan hanya kepada satu lembaga atau pemangku kepentingan saja. Pasalnya, tidak akan bisa terwujud pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus jika tiak adanya kerja sama yang baik dari berbagai pihak.

"Nanti jangan minta sekolahnya inklusif tapi fasilitasnya dan gurunya tidak punya pemahaman bagaimana caranya mengajar anak-anak (berkebutuhan khsusu) ini, nanti ini bisa menjadi bumerang. Harus ada persiapan dan ini harus semua pihak terlibat," tandasnya. [fiq]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya