Berita

Foto/Net

Waspadalah, Jangan Sampai NKRI Seperti Irak Dan Syuriah

Pemerintah Harus Hati-hati
SENIN, 17 SEPTEMBER 2018 | 08:30 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sejak Pilkada 2017 hingga sekarang mau Pemilu dan Pilpres, politik di Tanah Air terus memanas bahkan telah menggoyang eksistensi Pancasila sebagai dasar negara.

Kesimpulanitu disampaikan Ketua Umum DPN Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba & Tawuran (Gepenta) Brigjen Pol (Purn) Parasian Simanungkalit kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

"Pancasila sudah dicela oleh orang yang tidak menerima sebagai dasar NKRI walau­pun diketahui bahwa Pendiri Bangsa dan Negara Indonesia adalah tokoh-tokoh Islam," ka­ta Parasian di kantor Gepenta, Jakarta.

Dia mengajak kita menoleh kejadian di Suriah dan Irak terkait terjadinya pemberontakan yang berdalih Khilafah. Suriah dan Irak adalah Negara berdasarkan Islam kemudian muncul kelompok fundamen­talis ingin membuat dan me­negakkan beberapa negara Khilafah Negara Islam. "Lha sudah negara Islam mau diben­tuk Negara Khilafah Islam. Sehingga terjadilah perang saudara yang terbawa-bawa dan janji-janji muluk memberikan kesejahteraan rakyat, maka rakyatnya mau memberontak," tuturnya.

Sementara Indonesia adalah negara Pancasila, yang telah diukir dan didirikan oleh tokoh ulama, negarawan, pahlawan yang beragama Islam. Yang memilih Pancasila sebagai Dasar Negara, maka harus tetap diper­tahankan terus.

Setelah ditelusuri, lanjut­nya, ternyata di Suriah ada juga slogan, stiker dan brosur #2011GantiPresiden. Karena ingin menjatuhkan Presiden Bassar Hafiz Al Asad tidak dapat dilakukan, maka kelompok yang membuat slogan itu melakukan pemberontakan. Maka luluh lan­taklah kota-kota di Suriah yang juga merambah ke Iraq.

Oleh karena itulah, dia meminta KPU dan Bawaslu segera menghentikan kampanye #2019GantiPresiden. "Pemerintah dengan aparatnya BIN, Bais, Baintelkam, serta TNI dan Polri dan rakyat Indonesia harus secara dini mencegah terjadinya pemberontakan dalam Negeri," pintanya.

Dia berharap, jangan sam­pai terlena. Harus waspada apa sudah ada kelompok yang memiliki senjata api? Kalau ada harus diungkap dari sekarang. Jangan seperti di Suriah dan Irak. Awalnya pemberontak hanya memiliki senjata ringan. Tetapi setelah pemberontakan dimulai maka negara-negara lain pun ikut memasok sen­jata berat untuk menggulingkan Pemerintahan.

"Nah kalau perbuatan dan tindakan seperti ini terjadi di sini dan tidak terdeteksi se­cara dini oleh aparat intelijen, maka jelas sudah terlambat. Penyesalan akan tidak ada gunanya. Mengapa demikian karena di Indonesia rawan pm­berontakan dan mungkin bisa terulang seperti pemberonta­kan PKI Muso, pemberontakan Kartosuwiryo, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta dan G30S PKI," katanya mewarning.

Karena itu, dia berharap Pemerintah dalam hal ini Kemendagri melakukan pembinaan wilayah. TNI melakukan pem­binaan teritorial untuk mencip­takan kesiapan rakyat dalam Bela Negara. Demikian juga Polri melakukan pembinaan masyarakat agar rakyat men­jadi kekuatan deteksi dini terhadap adanya ajakan kelompok tertentu yang akan melakukan pemberontakan terhadap negara.

"Kemenhan dan Polri di­harapkan membentuk selu­ruh rakyat Indonesia untuk turut dalam upaya dan usaha Pemerintah mempersiapkan kekuatan: Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta," tutupnya. ***

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya