Berita

Politik

BEM PTAI Pilih Tabayyun Dulu Sebelum Turun Aksi

JUMAT, 14 SEPTEMBER 2018 | 21:46 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Mahasiswa memiliki empat catatan buruk selama negeri ini dipimpin pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK).

Presidium Nasional BEM Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Indonesia, Nicha Ranu Andika menguraikan bahwa catatan buruk yang tengah menjadi sorotan saat ini adalah pelemahan nilai tukar rupiah.

Nilai rupiah sudah masuk zona mengkhawatirkan. Apalagi, nilainya pernah menembus angka Rp 15 ribu per dolar AS atau menjadi nilai terburuk rupiah pasca reformasi.


"Selanjutnya adalah peningkatan harga BBM yang subsidinya dicabut, sehingga pada akhirnya berdampak pada harga kebutuhan bahan pokok," sambungnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (14/9).

Sedangkan dua catatan buruk lainnya adalah impor besar-besaran yang marak dilakukan pemerintah dan pengandalan utang luar negeri yang dilakukan rezim Jokowi-JK.

Menurut Nicha, beberapa sorotan itu yang pada akhirnya mengakibatkan beberapa organisasi kemahasiswaan maupun kemasyarakatan melakukan demo aksi terhadap kebijakan pemerintahan saat ini.

"Akan tetapi, kami dari BEM PTAI akan melakukan tabayyun terlebih dahulu. Kami mencoba untuk meninjau ulang apa sebenarnya yang terjadi di dalam internal kepemerintahan Jokowi-JK," kata Nicha.

Dia memastikan bahwa BEM PTAI Se-Indonesia belum menyatakan tidak ikut serta dalam aksi apapun. Sehingga jika ada organisasi yang beraksi dengan payung BEM PTAI, maka hal itu dilakukan oleh pihak yang mencatut nama BEM PTAI.

"Dengan ini kami menyatakan bahwa hal tersebut bukan atas tanggung jawab BEM PTAI se-Indonesia," tegas Nicha. [fiq]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya