Berita

Aksi Massa/RMOL

Politik

Pendemo Desak Jokowi Mundur Nyapres Jika Tidak Bisa Stabilkan Rupiah

JUMAT, 14 SEPTEMBER 2018 | 16:38 WIB | LAPORAN:

. Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sebuah indikasi kurang baiknya kinerja pemerintahan Joko Widodo dalam mengelola perekonomian.

Ketika harga-harga bahan pokok melambung tinggi, pemerintah justru lebih memilih kebijakan impor dibanding menyerap produk-produk dalam negeri.

Setidaknya itu yang disuarakan ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda dan Mahasiswa Kota se-Indonesia saat melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/9).


"Jika Presiden Jokowi tidak bisa menstabilkan nilai tukar rupiah, menghentikan impor yang tidak pro rakyat, serta menstabilkan harga bahan pokok, maka sebaiknya mundur dari presiden dan calon presiden 2019," ujar koordinator Forum Pemuda dan Mahasiswa Kota se-Indonesia, Harso di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/9).

Lebih lanjut, Harso menambahkan, selama pemerintahannya, Jokowi tidak bisa mengatur dan mengelola perekonomian bangsa.

"Jokowi harus bertanggung jawab. Indonesia menjadi hancur. Selama pemerintahannya, Indonesia semakin miskin, harga-harga mahal dan rupiah anjlok," tambahnya.

Untuk itu, sambung Harso, pihaknya meminta agar Presiden Jokowi dan para pembantunya untuk segera memberikan solusi yang nyata atas keadaan Indonesia saat ini.

"Presiden dan mereka yang di sekelilingnya jangan hanya hura-hura, mereka semua harus memberikan solusi real untuk negara ini," tukasnya.

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa yang tergabung dari seluruh kampus dan pemuda dari beberapa kota di Jakarta dan sekitarnya itu mebawa spanduk bertuliskan "Rupiah Anjlok Jokowi Lengser".

Aksi ini dikawal oleh lebih dari 80 anggota kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat. Di pojok-pojok massa aksi, ada sekitar dua bus dan satu truk polisi yang berjaga-jaga. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya