Berita

Diskusi visi misi capres/RMOL

Politik

Ungkit Kasus Pelanggaran HAM Bisa Pukul Muka Sendiri

JUMAT, 14 SEPTEMBER 2018 | 15:38 WIB | LAPORAN:

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin enggan menanggapi jauh soal petahana Jokowi yang dianggap belum memenuhi janji kampanye Pilpres 2014 lalu.

Utamanya tentang penuntasan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat.

Juru Bicara TKN Irma Suryani Chaniago justru balik bertanya soal siapa yang paling bertanggung jawab atas kasus-kasus tersebut.


Dia seakan menyinggung kasus penculikan aktivis di tahun 1998 yang diduga dilakukan Prabowo Subianto saat masih menjabat panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

"Siapa yang melakukan pelanggaran itu. Apakah ketika penculikan itu sampai sekarang belum terbukti, apakah kita mau bongkar-bongkar benar," katanya dalam diskusi 'Mengintip Visi Misi Capres dan Cawapres' di Resto Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Jumat (14/9).

Menurut Irma, dirinya juga ikut unjuk rasa mahasiswa menentang rezim Orde baru di tahun 1998 lalu. Ketika itu, Irma bahkan mengaku sempat melakukan aksi demo untuk meminta salah satu rekan Ferry Juliantono yang sempat ditahan. Ferry sendiri merupakan salah satu wakil ketum Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo.

"Kami turun ke jalan waktu Ferry ditahan. Saya sama Ferry itu sahabatan, kami sama-sama turun ke jalan. Saya bilang sama Ferry anda tidak konsisten, habis ditahan, keluar tahanan, terus masuk ke Demokrat, keluar dari Demokrat. Demokrat nyungsep pindah lagi ke Gerindra," paparnya.

Maka itu, Irma menekankan jangan sampai semangat dalam mengungkap kasus-kasus pelanggaran HAM berat justru malah seakan membuka aib sendiri.

"Tidak usah bicara itu, nanti malah mukul muka sendiri kalau bicara soal HAM. Saya tidak ingin kita bicara begitu, saya ingin kita bicara konstruktif. Saya menghormati teman-teman saya yang sudah di Gerindra," pungkas politisi Partai Nasdem tersebut. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya