Sikap Partai Nasdem mensomasi ekonom senior, Rizal Ramli, dianggap membunuh demokrasi di Indonesia.
Pengurus pusat Nasdem menggugat Rizal atas kritiknya terhadap peran Menteri Perdagangan yang notabene politikus Nasdem, Enggartiasto Lukita, dalam impor bahan pangan yang merugikan petani dan negara.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menegaskan, seharusnya partai yang dipimpin Surya Paloh itu menjawab kritikan tersebut dengan data.
"Jawab saja dengan data, keputusannya seperti apa, fakta-faktanya apa. Misalnya itu diputuskan, di rapat mana," katanya saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (13/9).
"Jawab saja dengan data, keputusannya seperti apa, fakta-faktanya apa. Misalnya itu diputuskan, di rapat mana," katanya saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (13/9).
Ray mengaku tak habis pikir dengan langkah pemerintah maupun para pendukungnya, yang selalu saja menanggapi kritik dengan cara-cara emosional seperti membawanya ke jalur hukum.
"Kalau pemerintah sedikit-sedikit dikritik somasi, ya lama-lama demokrasi kita mati suri," ujarnya.
Jika sebuah kritikan dijawab dengan data, maka itu akan jauh lebih baik bagi pihak yang dikritik. Data bisa membuat publik mengabaikan tuduhan yang diarahkan ke pemerintah.
"Justru yang malu sendiri kan yang mengeluarkan pernyataan itu. Jadi jangan analisa berbalas somasi. Yang dilakukan pemerintah itu menurut saya kurang tepat ya," pungkasnya.
[fiq]
