I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra/Net
I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra ditunjuk menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia menggantikan Pahala N Mansury. Dia mematok target bisa menekan kerugian maskapai pelat merah tersebut.
Penunjukan Ari Ashkara, panggilan akrab Ashkara Danadiputra, diputuskan melaÂlui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, kemarin.
Ari Ashkara sebelumnya Dirut Pelindo III. Ari Ashkara bukan orang baru di Garuda. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada tersebut, pernah menjadi Direktur Keuangan Garuda tahun 2014. Kini dia balik kandang.
Susunan direksi baru Garuda selengkapnya, selain penunjuÂkan Ari Ashkara, yaitu Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah, Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, DirekÂtur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Keuangan Dan Manajemen Risiko Fuad Rizal, Direktur Human Capital, Heri Akhyar, Direktur Teknik I Wayan Susesna, dan Direktur Layanan Nicodemus Panarung Lampe.
Sedamgkan untuk jajaran komisaris, yakni Komisaris Utama/Independen Agus Santoso. Komisaris Independen Ismerda Lembang, Komisaris Independen Muzaffar Ismail, Komisaris lainÂnya Dony Oskaria, Chairal TanÂjung, dan Lucky Alfirman.
Ari Ashkara optimistis bisa memimpin Garuda dengan baik. Meskipun diakuinya tantangan yang dihadapinya saat ini tidak mudah. Sebab, nilai tukar rupiah atas dolar AS sedang mengalami pelemahan dan harga minyak tengah bergolak.
Dia menargetkan, bisa meneÂkan kerugian Garuda menjadi di bawah 100 juta dolar AS. Pada SeÂmester I-2018, Garuda menderita rugi 116,8 juta dolar AS.
"Kami akan bekerja keras denÂgan melibatkan semua pegawai, serikat kerja, stakeholder dan regulator. Dan diskusi dengan manajemen lama," ungkap Ari.
Sementara itu, Pahala meÂnyampaikan, selama bekerja 17 bulan sudah berbuat yang terbaik untuk Garuda. Menurutnya, kerugian Garuda mengalami penurunan.
"Kerugian menurun 60 persen. Pada kinerja anak usaha, Citilink tahun ini kinerjanya terus meningkat. Kami juga meningkatkan kinerja anak-anak usaha lainnya hingga 20 persen," ungkapnya.
Mantan Direktur Bank Mandiri itu mengaku, belum tahu akan berkarier di mana pasca tak lagi di Garuda. Dia juga belum tahu soal kabar dirinya digeser ke PLN.
Puas Hasil RUPS Ketua Harian Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) Tomy TamÂpatty mengaku puas dengan hasil RUPS Luar Biasa. Karena, jajaran direksi baru merupakan orang yang sudah berpengalaÂman di bisnis penerbangan. Hal itu sesuai dengan yang diharapÂkan Sekarga.
"90 persen direksi baru Garuda merupakan orang lama. Termasuk I Gusti NguÂrah Ashkara Danadiputra," ungkapnya.
Dia yakin, hubungan serikat kerja dengan direksi baru daÂpat lebih baik. Sebab, pihaknya bersama direksi baru memiliki hubungan emosional yang baik dan sama-sama saling menduÂkung.
"Kami harapkan, ke depan tidak ada kendala (masalah) apa-apa dengan direksi sehingga bisa bersama bersama membawa Garuda lebih baik lagi," harap Tomy.
Jawab Kebutuhan
Menteri BUMN Rini SoeÂmarno menuturkan, pihaknya melakukan pergantian direksi Garuda Indonesia untuk memÂpersiapkan maskapai tersebut menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Ada perputaran kebutuhan, di mana expertise (keahlian)-nya masing-masing kami lihat, yang satu lebih baik di sini, yang satu lebih baik di tempat lain," kata Rini.
Rini menerangkan, pergantian direksi di Garuda sama seperti yang dilakukan di BUMN lain. Sebelum melakukan perombakan, pihaknya meneliti terlebih dahulu apa saja masalah, kebutuhan dan tantangannya ke depan. Setelah itu, baru memutuskan orang-orangnya sesuai kebutuhan.
"Semua kami analisis. Pokoknya tujuan utamanya tidak lepas dari tujuan bagaimana bisa meningkatkan kinerja BUMN," pungkas Rini. ***